Tokoh Muslim Kanada Kecam Serangan terhadap Masjid

Serangan terhadap dua masjid di Quebec barat, Kanada, bukan saja tanda intoleransi yang meluas, namun juga harus diperlakukan sebagai kejahatan kebencian. Demikian dikemukakan presiden kelompok Muslim yang menaungi komunitas Muslim Ottawa.

“Dalam sebuah kota yang berpenduduk satu juta orang, selalu ada seseorang yang tidak menyukai seseorang,” kata Mohammad Zakaria Khan, presiden Dewan Koordinasi Muslim dari National Capital Region. “Serangan seperti ini terjadi dari waktu ke waktu, tetapi bukan masalah biasa.”

Ia mengatakan, pihaknya terganggu oleh “tindakan vandalisme berulang” terhadap masjid di Gatineau. “Ini jelas kejahatan kebencian dan otoritas harus bertindak cepat untuk menangkap pelaku.”

Pusat Islam Outaouais di Gatineau dirusak dua kali seminggu lalu. dengan jendela pecah dan dicat semprot-slogan kebencian. Selain itu, pengurus Masjid Aylmer menerima email yang berisi desakan agar kaum Muslim meninggalkan Kanada.

“Kami menyambut pernyataan Perdana Menteri Harper dan Menteri Imigrasi dan Kewarganegaraan Jason Kenney yang mengutuk serangan tersebut,” kata Khan dalam pernyataannya.

“Kami mencatat vandalisme tersebut juga ditargetkan ke gereja-gereja, sinagog, kuburan, sekolah, dan properti pribadi. Di negara yang bebas seperti Kanada, sangat disayangkan beberapa individu penyalahgunaan kebebasan mereka dan berusaha untuk menyakiti sesama.”

Dia menambahkan, umat Islam harus menaati Al-Qur’an dan Hadits yang menekankan kejujuran, integritas, sopan santun, kesatuan, bertindak konstruktif, merawat tetangga, kerabat, anak yatim dan dialog, dan saling hormat dengan pemeluk agama lain. (Mel/Vancouversun.com/ddhongkong.org).*

Exit mobile version