Tips Mengatur Keuangan Setelah Lebaran

DDHK.ORG – Mengatur keuangan setelah Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran menjadi hal yang patut diperhatikan. Dengan alasan itu, penting untuk mengatur lagi keuangan, apalagi pekerja yang belum mendapatkan gaji bulanan.

Dilansir dari Okezone, berikut tiga tips mengatur keuangan setelah Lebaran:

Tips Pertama, Mencatat Tiap Pengeluaran

Pastinya banyak kebutuhan yang dikeluarkan sejak Ramadan hingga Lebaran. Mulai dari kebutuhan pokok, makanan khas saat lebaran, paket kiriman parsel untuk keluarga, hingga pengeluaran angpau untuk anak-anak. Catat semua pengeluaran di atas.

Dengan catatan tersebut masyarakat bisa mengetahui pos mana yang pengeluarannya melonjak selama Idul Fitri. Catatan tersebut juga bisa jadi acuan untuk mengelola uang setelah Ramadan dan Lebaran.

Tips Kedua, Membatasi Pengeluaran

Momen Lebaran sering kali menjadi momen “kalap” belanja bagi sebagian orang. Masyarakat bisa mengendalikan hasrat ini dengan cara membeli kebutuhan yang hanya tercatat sebelumnya.

Cara ini akan membantu Anda agar keuangan tidak menipis setelah Lebaran. Hitung semua dana yang dimiliki, namun pastikan dana telah disisihkan untuk keperluan investasi.

Tips Ketiga, Menyusun Kembali Anggaran

Analisis kondisi keuangan dengan membuat daftar kebutuhan. Dengan mengetahui kondisi keuangan setelah Lebaran, masyarakat bisa menyeimbangkan lagi pemasukan dan pengeluaran yang tersisa.

Pastikan, mencatat apa saja yang menjadi kebutuhan pokok bulanan setelah Idul Fitri, serta cicilan rutin yang harus dibayarkan setiap bulan. Teliti semua pengeluaran yang diperlukan jangan sampai terlewat dan jangan lupa untuk menabung.

Menurut Perencana Keuangan dari Mitra Rencana Edukasi (MRE) Mike Rini, pentingnya memisahkan antara kebutuhan bulanan yang dibayar dari gaji dengan kegiatan di momen Lebaran yang dibayar dari THR.

“Jadi ketika selesai perayaan Hari Raya, Anda tidak pusing uang darimana kan masih ada gaji yang memang diperuntukkan untuk membayar kegiatan rutin atau pengeluaran rutin bulanan. Sehingga kalau untuk Hari Raya tidak dibayar dari gaji. Akhirnya gajinya utuh kan,” katanya.

Namun, jika hal tersebut sudah terjadi maka Anda bisa mengatur keuangan dengan cara berhemat.

Di mana, dana yang tersisa diusahakan cukup untuk berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi sebelum gajian

“Kalau sudah terlanjur berarti kita itung berapa hari yang kita punya yang harus didanai sampai jelang gajian. Berarti tadi hitungannya masih 15 hari, tiap hari kita keluar untuk biaya belanja dapur, transport ke kantor. Intinya pengeluaran hariannya itu kira-kira berapa,” tukasnya. [DDHK News]

Exit mobile version