Tips Kelola Gaji untuk Pekerja Migran agar Sejahtera di Masa Depan

DDHK.ORG – Bagi pekerja kantoran mungkin lebih memiliki kemungkinan untuk mengalami kenaikan gaji setiap tahunnya, tapi belum tentu bagi Sahabat yang bekerja sebagai pekerja migran Indonesia (PMI). Ditambah lagi banyak pekerja migran Indonesia yang saat kembali ke kampung halaman setelah tidak dapat bekerja lagi malahan tidak memiliki aset apa pun, padahal sudah bekerja bertahun-tahun. Semua dikarenakan tidak bisa mengelola gaji dengan baik dan benar.

Personal Growth and Financial Microblogger Setiawan Chogah punya tips untuk kamu agar para pekerja migran Indonesia bisa sejahtera saat kembali ke kampung halaman dan tidak bekerja lagi. Yuk, mulai mengatur gaji dengan langkah berikut:

Jangan Tunda Membayar Utang

Apabila saat ini kamu memiliki utang, itu adalah sesuatu yang wajib dibayar. Saat kamu menerima gaji, usahakan untuk menyisihkan dari gajimu untuk melunasi sisa utangmu, ya! Disarankan, porsi ideal untuk cicilan utangmu adalah 30% dari total gaji yang kamu terima, ini penting agar cashflow-mu aman dan gak selalu “gali lubang tutup lubang”. Nah, apabila utang sudah dibayar lunas, usahakan untuk tidak mudah tergoda kembali meminjam uang hanya untuk kebutuhan yang tidak urgent. Kalau pun kamu terpaksa berutang, ingat, besar cicilannya jangan lebih dari 30% penghasilanmu.

Tunaikan Zakat dan Sedekah

Kita yang muslim memiliki kewajiban menunaikan zakat profesi apabila gaji yang kita terima telah memenuhi ketentuan tertentu, salah satunya mencapai nisab. Berapa nisab untuk zakat profesi atau zakat penghasilan?

Nisab dari zakat profesi berdasarkan ketetapan MUI dalam fatwa No. 7 tahun 2003 yang disebutkan, “Semua bentuk penghasilan halal wajib dikeluarkan zakatnya dengan syarat telah mencapai nishab dalam satu tahun, yakni senilai emas 85 gram.”

Jadi, apabila dalam satu tahun penghasilan telah mencapai nisab, maka wajib membayar zakat profesi. Namun apabila belum mencapai satu tahun, harta sudah mencapai nisab, zakat profesi dapat dilakukan.

Jika kamu keberatan membayar zakat dengan hitungan per tahun, kamu juga bisa membayarnya setiap bulan atau setiap setelah menerima gaji, dengan perhitungan nisab pendapatan sebulan mencapai seharga 653 kg gabah. Bagi kamu yang bekerja di Hong Kong, kamu bisa hitung besar zakat yang harus kamu tunaikan dengan panduan berikut:

Jangan Lupakan Investasi

Ada banyak manfaat yang bisa kamu dapatkan dari kebiasaan berinvestasi. Saat ini, banyak pilihan instrumen investasi yang bisa kamu pilih untuk mencapai tujuan finansialmu. Misal, kamu berencana untuk pensiun dan kembali ke Indonesia dalam 10 tahun lagi. Ada baiknya kamu menyisihkan gajimu dan menyimpannya dalam instumen investasi yang memiliki imbal hasil seperti reksadana atau saham.

Pernah mendengar nasihat “don’t put your eggs in one basket”? Ini juga berlaku dalam pengelolaan keuanganmu, lho. Usahakan tidak menyimpan uang di satu tempat. Kamu bisa lakukan diversifikasi investasi dengan menyimpan uangmu ke dalam beberapa instrumen seperti emas, saham, reksadana, sukuk, obligasi, dan deposito. Masing-masing instrumen ini memiliki risiko dan nilai imbal hasil yang berbeda. Semakin tinggi imbal hasilnya, risikonya juga semakin besar.

Sebelum memulai berinvestasi, ada baiknya kamu pelajari terlebih dahulu mengenai profil sekuritas tempatmu mempercayakan dana investasimu. Di Indonesia, adalah banyak pilihan perusahaan sekuritas yang bisa kamu pilih, pastikan mereka sudah terdaftar di OJK. Ada baiknya pilih sekuritas yang memudahkan proses pendaftaran sampai proses investasinya. Dengan pemanfaatan teknologi digital, kamu tidak perlu datang ke kantor sekuritas untuk sekadar membuat akun atau menyetorkan dana investasimu. Semuanya bisa dilakukan dari genggaman alias 100% online.

Habiskan Sisa Gajimu

Apabila kamu sudah melakukan 3 hal di atas, yaitu membayar utang dan cicilan, menunaikan zakat dan sedekah, serta berinvestasi untuk tujuan keuanganmu di masa depan, kamu boleh menghabiskan sisa gajimu untuk memenuhi kebutuhan pokok. Kamu juga boleh gunakan sisa gajimu untuk mengapresiasi diri dengan berlibur. Hitung-hitung sebagai hadiah untuk kerja kerasmu selama ini. Namun saat pandemi ini, ada baiknya anggaran berlibur dialihkan untuk investasi, ya! Dengan begitu, nilai tabunganmu tentunya semakin banyak dan tujuan finansialmu dapat dicapai dengan cepat.

Selamat mencoba!

Setiawan Chogah, seorang microblogger yang kerap mengulas topik pengembangan diri dan tips keuangan di Instagram pribadinya @setiawanchogah.

 

Exit mobile version