Terlalu Banyak Konsumsi Gula Berbahaya bagi Tubuh

DDHK.ORG — Tubuh akan memberikan beberapa tanda saat kita kelebihan asupan gula. Di antaranya, tubuh lemas, perut kembung, berat badan naik, berjerawat, susah tidur, adiksi makanan manis, sampai penuaan dini.

Ini beberapa bahaya ketika tubuh mengonsumsi terlalu banyak gula, seperti dikutip CNN Indonesia dari Healthline.

  1. Obesitas

Penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa orang yang minum minuman manis, seperti soda dan jus, memiliki berat badan lebih tinggi daripada orang yang tidak. Selain itu, minum banyak minuman yang dimaniskan dengan gula dikaitkan dengan peningkatan jumlah lemak visceral, sejenis lemak perut bagian dalam yang terkait dengan kondisi seperti diabetes dan penyakit jantung.

  1. Meningkatkan risiko penyakit jantung

Bukti menunjukkan bahwa diet tinggi gula dapat menyebabkan obesitas, peradangan dan trigliserida tinggi, serta kadar gula darah dan tekanan darah. Semua itu faktor risiko penyakit jantung.

Selain itu, mengonsumsi terlalu banyak gula, terutama dari minuman yang dimaniskan dengan gula, telah dikaitkan dengan aterosklerosis, penyakit yang ditandai dengan lemak, endapan penyumbatan arteri.

  1. Diabetes tipe 2

Konsumsi gula tinggi yang berkepanjangan mendorong resistensi terhadap insulin, hormon yang diproduksi oleh pankreas yang mengatur kadar gula darah. Resistensi insulin menyebabkan kadar gula darah naik dan sangat meningkatkan risiko diabetes.

  1. Meningkatkan risiko kanker

Sebuah studi di lebih dari 430.000 orang menemukan bahwa konsumsi gula tambahan dikaitkan secara positif dengan peningkatan risiko kanker esofagus, kanker pleura, dan kanker usus kecil.

  1. Meningkatkan risiko depresi

Sebuah studi yang mengikutkan 8.000 orang selama 22 tahun menunjukkan bahwa pria yang mengonsumsi 67 gram atau lebih gula per hari memiliki kemungkinan 23 persen lebih tinggi untuk mengembangkan depresi daripada pria yang makan kurang dari 40 gram per hari.

Studi lain di lebih dari 69.000 wanita menunjukkan bahwa mereka dengan asupan gula tambahan tertinggi memiliki risiko depresi yang jauh lebih besar, dibandingkan dengan mereka yang asupannya paling rendah. [DDHK News]

Exit mobile version