Ustadzah Nur Islamiyah menjelaskan bagaimana sikap seorang muslimah dalam menghadapi bencana atau musibah. “Selalu siap menghadapi ujian kesulitan yang sewaktu waktu diberikan oleh Allah,” katanya.
Dijelaskan, segala sesuatu di dunia telah dipergilirkan oleh Allah sebagaimana bergilirnya siang dan malam, seperti yang termaktub dalam Q.S. Asy-Syarh:5-6, sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.
“Kita harus tetap yakin bahwa Allah tidak akan membebani dengan kesulitan di luar kemampuan kita. Laa yukallifullaha nafsan illa wus’aha,” jelasnya.
Selain siap menghadapi ujian, kaum Muslim juga harus ikhlas an ridho dengan segala ketentuan Allah Swt. “Tidak boleh menghindari kenyataan dan berandai-andai saat menghadapi musibah karena hal itu termasuk mengingkari takdir,” terangnya.
Adanya musibah atau ujian juga harus membuat kita muhasabah, evaluasi diri, apa yang sudah atau belum kita lakukan. “Bisa jadi musibah adalah teguran atas kesalahan kita, bisa juga sebagi ujian untuk meningkatkan derajat keimanan kita di hadapan Allah,” tuturnya. (Neni/Volunteer/localhost/project/personal/ddhongkong.org/ddhongkong.org).*