Hikmah

Sudah Ikhlaskah Kita?

MACAU – Banyak orang berbuat kebaikan, namun tidak mendapatkan apa-apa dari kebaikan tersebut, karena tidak ada keikhlasan di hati dalam melakukannya. Atau, seseorang beranggapan dirinya sudah ikhlas, namun sesungguhnya tidak.

Pelajaran tentang makna ikhlas itu menjadi materi tausiyah yang disampaikan oleh Dai Ambassador Dompet Dhuafa Hong Kong (DDHK), Ustadz Sukron Makmun, di salah satu boarding house di Macau, Senin (20/5/2019) malam. “Ikhlas gampang diucapkan. Tapi ketika kita ucapkan ikhlas kepada orang lain, sesungguhnya kita sedang tidak ikhlas,” ujarnya.

“Ikhlas itu adalah ketika tangan kanan kita memberi, tangan kiri seolah-olah tidak melihatnya. Orang yang seperti itulah yang nanti akan mendapatkan pertolongan Allah Ta’ala, ketika tidak ada lagi pertolongan. Dan orang yang seperti itulah yang tidak bisa digoda iblis,” ujar Ustadz Sukron.

Ia pun memberikan contoh tentang perbuatan ikhlas dan tidak ikhlas. Kalau kita menyumbang atau berinfak di kotak amal, lalu ada keinginan agar ada orang yang mengetahuinya, itu sudah tidak ikhlas.

Begitu juga perbuatan baik yang diungkap ke orang lain atau diungkit, padahal sebelumnya sudah ikhlas melakukannya. “Keikhlasan yang diungkap kepada orang lain, itu sebetulnya tidak ikhlas,” ujarnya.

Kalau ada sedikit saja keinginan untuk dipuji orang, dilihat, atau sekadar berharap ucapan terima kasih, itu tidak ikhlas. “Itu tidak akan dicatat kebaikan oleh Allah. Hanya mendapatkan pujian dari manusia saja,” ujarnya.

Terkait keikhlasan, Ustadz Sukron menyampaikan dua istilah. Yakni, mukhlis dan mukhlas.

“Kalau kita membantu teman mendapatkan pekerjaan, dan sudah ikhlas, tapi masih berharap imbalan, itu levelnya baru mukhlis. Dan kebanyakan kita berada pada level ini,” ujarnya, menjelaskan.

Yang dinilai Allah adalah yang perbuatan yang betul-betul tidak ingin diketahui orang lain dan sudah tidak diingat-ingat lagi. Bahkan pelakunya akan menyesal jika sampai diketahui orang. Inginnya, hanya Allah yang mengetahui.

“Itu Namanya Mukhlas,” kata Ustadz Sukron.

Ia mengungkap ucapapan ahli hikmah, “Semua orang akan binasa, kecuali orang-orang berilmu. Orang-orang berilmu aan binasa, kalau tidak mengamalkan ilmunya. Orang-orang yang mengamalkan ilmunya juga akan binasa, kalau tidak ikhlas.”

Lalu, bisakah kita mencapai derajat Mukhlas? “Bisa!” kata Ustadz Sukron.

Caranya, dengan terus melatih diri. Dengan terus berlatih ikhlas, maka segala penghalang yang mengotori hati kita akan dibuka Allah. Termasuk, Allah akan mengikis segala sifat egoism dan “serba aku” yang sering hinggap di hati kita. [Tim DDHKNews]

Baca juga:

×