Sifat Shalat Nabi: Membaca Salam Pertama dan Tertib Rukun (12)

DDHK.ORG — Praktek shalat yang dilakukan dari zaman nenek moyang kita sampai saat ini umumnya banyak yang menggunakan standar shalat yang dijelaskan oleh madzhab Syafi’iy. Hal ini terjadi sebab mayoritas penduduk Indonesia umumnya bermadzhab Syafi’iy. Para ulama yang menyebarkan Islam di Nusantara tentu saja juga ulama-ulama yang bermadzhab Syafi’iy. Sehingga dengan sendirinya praktek shalat pun berpatokan pada fiqih madzhab Syafi’iy.

Melalui tulisan berseri ini DDHK News memaparkan sifat shalat Nabi Muhammad ﷺ berdasarkan madzhab Syafi’iy, sebagaimana ditulis oleh Muhammad Ajib, Lc., MA. dalam bukunya “Dalil Shahih Sifat Shalat Nabi Ala Madzhab Syafi’iy”.

***

Membaca Salam yang Pertama

Salam yang diucapkan ketika menoleh ke kanan hukumnya adalah wajib. Adapun salam yang diucapkan ketika menoleh ke kiri hukumnya adalah sunnah.

Madzhab Syafi’iy menggunakan dalil shahih yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dan At-Tirmidzi, “Dari sahabat Ali bin Abi Thalib Karramallahu Wajhahu, sesungguhnya Nabi ﷺ bersabda: Kunci shalat adalah wudhu, dan permulaan shalat adalah takbir, serta akhir shalat adalah mengucapkan salam. (HR. Abu Dawud & At Tirmidzi)

Tertib Rukun

Rukun-rukun yang sudah kita sebutkan di atas (dari tulisan bagian 1 hingga bagian 12 tentang sifat sholat Nabi ﷺ) harus dikerjakan secara tertib atau berurutan. Hal ini berdasarkan praktek dari Nabi ﷺ ketika beliau sholat.

Dari sahabat Malik bin Al-Huwairits Radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi ﷺ bersabda: Sholatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku sholat. (Hadits riwayat Bukhari)

[Bersambung] [DDHKNews]

Exit mobile version