ArtikelHikmah

Semakin Banyak Berharap Semakin Besar Kecewanya

MACAU – Kunci hidup bahagia ternyata sangat sederhana. Yaitu, jangan terlalu banyak berharap. Sebab, semakin banyak harapan seseorang maka potensi kecewanya pun semakin besar.

Hal itu disampaikan Dai Ambassador Dompet Dhuafa Hong Kong, Ustadz Sukron Makmun, saat memberikan tausiyah usai shalat Subuh berjamaah di Majelis Taklim Indonesia Macau (MATIM), Ahad (2/6/2019). “Ada seorang sufi berdoa di Multazam, tempat paling mustajab diantara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah. ‘Satu saja keinginan saya: Saya ingin supaya tidak maksiat’,” ujarnya, memberikan contoh keinginan sederhana orang-orang shaleh di masa lalu.

Untuk itu, ia memberikan motivasi kepada para Jemaah untuk selalu hidup sederhana. Yakni, kehidupan yang dicontohkan oleh Rasulullah saw, para sahabat, dan orang-orang shaleh di masa lalu.

Ia pun bercerita tentang kesederhanaan hidup yang dipraktekkan Khalifah Umar bin Khattab. Meskipun memiliki kekuasaan yang besar dengan wilayah kuasa yang luas, Umar tidak banyak dipusingkan oleh urusan-urusan hidup dunia.

“(Sebagai contoh) Sayidina Umar tidak pernah dipusingkan bayar listrik yang mahal, karena tidak pernah membuat gedung dan istana,” ungkap Ustadz Sukron.

Ustadz Sukron juga menceritakan kesederhanaan dan kesalehan Khalifah Umar bin Abdul Aziz. “Jika ngobrol dengan anaknya, beliau akan bertanya dulu, ini urusan pribadi atau urusan negara. Jika urusan pribadi, beliau matikan dulu lampunya karena dibayar oleh uang dari Baitul Maal, milik umat,” ujarnya.

“(Kesederhanaan hidup dapat mereka praktekkan karena) orang-orang shaleh tidak pernah berpikir bahwa besok mereka masih hidup,” kata Ustadz Sukron.

Sebab, jika semakin lama seseorang berpikir bahwa hidup itu lama, dia pasti akan banyak sedihnya, karena banyak harapannya. “Semakin banyak harapannya, maka seseorang juga akan semakin besar kemungkinan mendapatkan PHP atau pemberian harapan palsu,” tegasnya. [Tim DDHKNews]

Baca juga:

×