Rasulullah Hijrah: Rasulullah Meninggalkan Rumah (Bagian 3)

DDHK.ORG — Sekalipun orang – orang Quraisy sudah menyiapkan secara matang untuk melaksanakan rencana mereka, tetap saja mereka gagal total. Pada saat saat yang kritis itu Rasulullah ﷺ berkata kepada Ali bin Abu Thalib, “Tidurlah di atas tempat tidurku, berselimutlah dengan mantelku warna yang berasal dari Hadhramaut ini. Tidurlah dengan berselimut mantel itu. Sesungguhnya engkau tetap akan aman dari gangguan mereka yang engkau kuatirkan.” Biasanya dengan berselimut mantel itulah Rasulullah ﷺ tidur.

Kemudian Rasulullah ﷺ keluar rumah menyibak kepungan mereka. Beliau memungut segenggam pasir dan menaburkannya ke kepala mereka. Sesungguhnya Allah telah membutakan mereka, sehingga mereka tidak bisa melihat beliau.

وَجَعَلْنَا مِن بَيْنِ أَيْدِيهِمْ سَدًّا وَمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَأَغْشَيْنَاهُمْ فَهُمْ لَا يُبْصِرُونَ

“Dan, kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat.” (QS. Yasin: 9)

Beliau menaburkan pasir di kepala setiap orang di antara mereka, lalu pergi ke rumah Abu Bakar. Berdua mereka keluar dari rumah Abu Bakar pada tengah malam hingga tiba di Gua Tsur.

Orang-orang yang mengepung rumah beliau terus menunggu saat yang sudah direncanakan. Namun sebelum itu sudah ada tnada tanda kegagalan rencana tersebut. Saat itu seorang laki laki yang tidak termasuk kelompok mereka, mendatangi mereka, seraya bertanya, “Apa yang kalian tunggu?”

“Muhammad,” jawab mereka.

“Kalian kecele. Demi Allah, dia telah melewati kalian sambil meninggalkan pasir di kepala kalian, lalu dia pergi untuk keperluannya.”

“Demi Allah, kami tidak melihatnya,” kata mereka sembari bangkit dan membersihkan pasir di kepala.

Dari celah pintu mereka mengintip ke dalam rumah, dan melihat sesosok tubuh yang sedang tidur (Ali). Mereka berkata, “Demi Allah itu Muhammad sedang tidur berselimut mantelnya.”

Ternyata sampai pagi hari mereka tidak berbuat apa apa. Ali bangkit dari tempat tidur dan langsung dikepung. Mereka bertanya keberadaan Muhammad. Ali menjawab, “Aku tidak tau.”

>>>[Dinukil dari kitab ArRahiqul Makhtum (Sirah Nabawiyah), karya Syaikh Shafiyyurrahman Al Mubarakfuri] [DDHKNews]

Exit mobile version