Pulang dari RS, Erwiana Nyatakan Siap Bersaksi di Hong Kong

DDHK News, Indonesia — BMI Hong Kong yang disiksa majikannya, Erwiana Sulistyaningsih,  hari ini (Rabu, 5/2/2014) diperbolehkan pulang dari RSI Amal Sehat, Sragen. Seperti diberitakan detik.com, Erwiana menyatakan siap dipanggil pengadilan Hong Kong untuk bersaksi. Ia juga berharap kasus kekerasan yang menimpanya adalah yang terakhir menimpa TKI di luar negeri.

Erwiana, BMI Hong Kong asal Desa Pucangan, Ngrambe, Ngawi, mengalami penyiksaan oleh majikannya, Law Wan Tung. Ia dipulangkan paksa secara diam-diam dan ditinggalkan begitu saja di Bandara Hong Kong. Sesampai di rumah pada 10 Januari, ia langsung dirawat di RSI Amal Sehat Sragen karena kondisinya yang memprihatinkan.

Selama di rumah sakit Erwiana mendapat perhatian khusus dari sejumlah kalangan. Kepolisian Hong Kong bahkan mendatanginya di RS untuk diperiksa sebagai korban.

Meski diperbolehkan pulang dari rumah sakit, namun Erwiana masih harus melakukan pemeriksaan sepekan sekali ke rumah sakit. Erwiana masih mengeluh sering pusing dan pandangan matanya masih belum bisa fokus.

Kepada wartawan, Erwiana menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan dan dukugan semua pihak yang peduli dengan keadaannya. Ia juga berharap kasus yang menimpanya menjadi yang terakhir menimpa TKI atau TKW di luar negeri.

Selain itu dia meminta Pemerintah menempuh langkah hukum terhadap pelaku kekerasan dan Pemerintah juga didesak segera mengambil langkah konkret utk perlindungan warga negaranya yg menjadi TKI dan TKW.

Erwiana juga mengaku siap jika nantinya pengadilan Hong Kong memanggilnya untuk dimintai keterangan selaku korban, dengan catatan ketika ia dipanggil sudah dalam kondisi sehat sepenuhnya dan diizinkan oleh dokter yang menanganinya. Persidangan pertama kasus penganiayaan itu akan digelar pada 25 Maret 2014.

Lulusan SMK di Ngawi tersebut mengaku setelah sehat nanti akan meneruskan pendidikan dengan dana yang didapatkan dari sumbangan pihak? yang peduli.

“Saya ini dari keluarga miskin. Rela menjadi TKI itu dulu maksudnya agar bisa mengumpulkan uang untuk keluarga dan selebihnya ingin meneruskan pendidikan. Tapi malah mengalami hal seperti ini,” ujar Erwiana didampingi oleh Rahmad, ayah kandungnya. (detik.com).*

Exit mobile version