Presiden Jerman: Islam Diterima di Jerman

Presiden Jerman, Christian Wulff, mengatakan, Islam sudah memiliki tempat di negaranya dan sudah menjadi milik warga Jerman. Wulff mengatakan hal itu dalam pidato Hari Reunifikasi dua Jerman (3/10).

“Pertama dan paling penting, kita perlu mengadopsi posisi yang jelas, yaitu sebuah pengertian tentang Jerman tak membatasi ke pemegang paspor, sejarah keluarga, atau agama,” katanya di Bremen.

“Kristen tak perlu diragukan menjadi milik warga di Jerman. Demikian halnya Yahudi. Ini ada dalam sejarah Judeo-Kristen. Dan sekarang, Islam pun menjadi milik warga Jerman,” jelasnya seperti dikutip The Star (4/10).

Pidato Wulff ini adalah bagian dari acara peringatan reunifikasi yang dimulai tahun 1990 setelah Jerman terpecah menjadi dua –Jerman Barat dan Jerman Timur– hampir setengah abad pasca Perang Dunia Kedua.

Sejak 1997, hari penyatuan kembali dua Jerman juga dirayakan oleh masjid-masjid di Jerman dengan mengadakan “Open House” (3/10).

Jumlah umat Islam di Jerman diperkirakan sekitar 3-4 juta jiwa dari total populasi 84 juta.

Islam merupakan agama kedua terbesar di Jerman setelah Kristen. Besarnya jumlah muslim di Jerman berakar sejak masa pemerintahan Khilafah Islam Turki Utsmani. Saat itu, banyak umat Islam yang bermigrasi ke Jerman. Namun, peningkatan pesat jumlah muslim di Jerman terjadi pasca Perang Dunia Kedua.

Umat Islam di Jerman merupakan kelompok populasi yang paling banyak meningkat sehingga 40 persen dari mereka berusia di bawah 18 tahun. Selain itu, warga Jerman asli yang memeluk agama Islam pun meningkat dengan amat pesat. Umat Islam Jerman mempunyai lebih dari 2.000 masjid di seluruh negeri. (Mel/ddhongkong.org).*

Exit mobile version