Prancis Akui Jasa Tentara Muslim

DDHK News, Prancis – Pemerintah Prancis mengakui jasa besar tentara Muslim, satu abad setelah pengorbanan mereka ke Prancis terlupakan. Presiden Prancis, Francois Hollande, mengatakan Prancis “berutang” kepada tentara Muslim yang tewas dalam Perang Dunia I.

Ia juga berjanji untuk memerangi rasisme dan diskriminasi yang menargetkan kaum minoritas (Muslim) di negaranya.

“Prancis tidak akan pernah melupakan darah tentara Muslim,” kata Hollande pada sebuah acara di Masjid Agung Paris, Selasa (18/2), seperti dikutip Agence France Presse (AFP).

Para pemimpin Muslim Perancis telah menyambut baik langkah Hollande untuk mengingat pejuang Muslim.

Kunjungan Hollande ke masjid, yang pertama sejak terpilih sebagai presiden tahun 2012, muncul menjelang kegiatan yang direncanakan akhir tahun ini untuk menandai peringatan 100 tahun dimulainya perang.

Sekitar 600.000 tentara dari koloni Prancis ikut ambil bagian dalam perang 1914-1918 dan sekitar 70.000 Muslim tewas pada pertempuran Verdun tahun 1916.

“Islam benar-benar cocok dengan dengan nilai-nilai Prancis,” kata Hollande seraya mengatakan tekadnya untuk melawan diskriminasi, ketidakadilan, dan rasisme.

Jumlah kaum Muslim di Prancis sekitar 6 juta jiwa, terbesar di Eropa. Muslim Prancis selama ini mengeluhkan pembatasan kebebasan beragama mereka, termasuk larangan jilbab dan cadar. (mel/onislam.net/localhost/project/personal/ddhongkong.org/ddhongkong.org).*

Exit mobile version