“Intifada Tunisia berhasil menggulingkan rezim diktator,” kata pemimpin politik yang hidup di pengasingannya di London, Sabtu (15/01). “Kini tiba saatnya bagi partai-partai politik mengganti rezim diktatorial dengan demokrasi. Saya bersiap-siap kembali ke tanah air,” kata laki-laki berusia 69 tahun itu seperti dikutip Radio Nederland (16/1).
Prancis, bekas penjajah Tunisia, dulu mendukung keputusan Ben Ali mengusir Ghannushi. Prancis takut akan bisa memecah kekerasan Islam di kawasan Afrika Utara. Ghannusyi selalu mengatakan, partainya adalah gerakan demokratis. Pemerintah Tunisia tidak pernah secara resmi mengakui partai itu. (Mel/ANP/AFP/RNW).*