Pemerintah Baru Belanda Siap Larang Cadar

Fraksi Liberal (VVD) dan Fraksi Kristen Demokrat (CDA)  Belanda mengatakan akan melarang jilbab jenis burqa (cadar) sebagai bagian dari kesepakatan untuk membentuk pemerintahan koalisi minoritas yang didukung oleh Partai Kebebasan yang anti-Islam pimpinan politisi anti-Islam, Geert Wilders.

VOA News (30/9) mengabarkan, pakta yang diserahkan oleh para pemimpin partai hari Kamis itu juga mengusulkan pemotongan sebesar 25 miliar dollar dari anggaran pemerintah Belanda.

Pemerintah koalisi yang baru ini akan tergantung pada dukungan anggota parlemen dari Partai Kebebasan untuk mencapai mayoritas dalam parlemen dengan 150 kursi itu.

Fraksi Kristen Demokrat sedang menunggu hasil konvensi mereka tanggal 2 Oktober ini sebelum membuat keputusan akhir untuk menyetujui proposal koalisi itu.

Pengumuman tentang niat melarang burqa itu diberikan kurang dari satu bulan setelah Senat Prancis menyetujui larangan pemakaian jilbab yang menutup wajah.

Analis memperkirakan kebijakan anti-Islam akan bermunculan di Belanda, mengingat platform Partai untuk Kebebasan pimpinan Wilders yang anti-Islam. Wilders sendir kini giat menggalang dukungan bagi organisasi internasional anti-Islam yang digagasnya. Pembuat film Fitna yang menghina Islam itu diyakini bekerja untuk dinas rahasia Israel, Mossad.

“Angin baru akan berhembus di Belanda,” ujar Wilders mengomentari pembentukan koalisi partainya dengan VVD dan CDA. “Akan ada.. pelarangan cadar,” imbuhnya seperti dikutip AFP.

Ia juga mengatakan akan ada pengurangan 50% imigrasi terutama dari negara-negara Muslim. “Kami ingin Islamisasi dihentikan,” kilahnya.

Wilders juga menginginkan penghentian pembangunan masjid-masjid baru di Belanda dan penerapan pajak jilbab (tax Muslim head scarves).

Jumlah kaum Muslim di Belanda sekitar 900 ribu jiwa dari total 16.5 juta penduduk. (Mel/afp/ddhongkong.org).*

Exit mobile version