Pelatihan Sinergi Terapi: Ruqyah Itu Harus Total

DDHK News, Hong Kong — Banyak orang mau diruqyah, bukan mau sembuh. Faktanya banyak yang minta diruqyah dan jarang yang mau ikut proses menuju kesembuhan hakiki, kesembuhan dunia akhirat.

Demikian dikemukan Ustadz Nuruddin Al-Indunissy alias Ust. NAI dalam acara “Sinergi Teraphy Hakikat Energy dan Pelatihan Rehab Hati Qur’an” di Masjid Wanchai, 19-20 April 2014.

Ruqyah (rukyah) adalah metode penyembuhan dengan cara membacakan sesuatu pada orang yang sakit.

“Dengan mengikuti pelatihan Ruqyah Syar’iyah, seluruh peserta tidak hanya dilatih jadi praktisi ruqyah tapi diarahkan menuju kesembuhan permanen. Kesembuhan dunia akhirat dengan metode yang sudah terbukti mampu meruntuhkan kesombongan dan belenggu-belenggu sihir di qalbu umat muslimin.”

Ust. NAI menyampaikan bagaimana Al-Quran menyembuhkan dan reaksi Al-Qur’an pada jasad. Ia juga menjelaskan proses kesurupan sebagai reaksi jasad terhadap Al-Qur’an.

Menurutnya, reaksi puncak dari kesurupan adalah terjadinya disfungsi organ tubuh yang membabi-buta, seperti gerakan memukul tak tentu arah, kedutan, getaran, hingga gerakan tertentu yang sistematis semisal teriakan memaki, membentuk tangisan, atau menyerang pemicu suara tertentu.

“Ini menarik, teori psikologi tidak mungkin bisa menjelaskan secara sempurna bagaimana hal ini bisa terjadi. Psikologi, jikapun bisa mengilmiahkan, namun tidak bisa memberi solusi dengan sempurna atau mencabut hingga ke akar penyakit. Karena akarnya bersifat ghaib atau berupa spirit yang tidak pernah dibahas di dunia Barat. Paling banter mereka menyebutnya emotional atau emosi yang dalam Al-Qur’an disebut nafsu, ” tuturnya.

“Islam membedakan an-nafs, jiwa, ruh, qalbu, nurani, dan banyak hal lain yang menjadi pemicu disfungsi organ tubuh manusia,” imbuhnya. (amy utamy/localhost/project/personal/ddhongkong.org/ddhongkong.org).*

Exit mobile version