Aksi yang dimulai pada pukul 4 sore ini, diikuti oleh masyarakat Indonesia yang berada di Hong Kong , berbagai organisasi BMI, media berbahasa Indonesia, juga media lokal Hong Kong.
Pada kesempatan itu, turut hadir Konjen Chalief Akbar Tjandradiningrat berserta staff KJRI. Dalam orasi aksi tersebut, berbagai perwakilan organisasi buruh migran Indonesia (BMI) menyampaikan keprihatinan dan kemarahannya terhadap nasib yang menimpa Erwiana Sulistyaningsih.
Erwiana Sulistyaningsih mengalami penganiayaan oleh majikannya selama delapan bulan sejak ia diberangkatkan pada 13 Mei 2013 oleh PJTKI PT.Graha Ayu Karsa di Tangerang dan Chans Asia Recruitment Centre Hong Kong.
Erwiana dianiaya dan dipulangkan oleh majikannya diam-diam. Hingga kini, ia masih dirawat di di rumah sakit Islam Amal Sehat – Sragen, Jawa Tengah.
Bunga, salah seorang BMI yang ikut dalam aksi peduli keadilan buat Erwiana mengaku geram dengan perlakuan majikan Erwiana. “Sangat tidak manusiawi, kita semua berdoa semoga kasus ini segera tuntas dan tidak ada lagi Erwiana berikutnya,” ujarnya. (Ida Kediri/localhost/project/personal/ddhongkong.org/ddhongkong.org).*
