OKI Masuki Usia Ke-41 Tahun

Tahun ini Organisasi Konferensi Islam (OKI) atau Organization of the Islamic Conference (OIC) memasuki usia ke-41 tahun. Organisasi antarpemerintahan (intergoverment organization) ini kini beranggotakan 57 negara Muslim (berpenduduk mayoritas Muslim) di dunia.

OKI didirikan di Rabat, Maroko pada 12 Rajab 1389 H (25 September 1969) dalam Pertemuan Pertama para Pemimpin Dunia Islam yang diselenggarakan sebagai reaksi terhadap terjadinya peristiwa pembakaran Masjid Al-Aqsha pada 21 Agustus 1969 oleh pengikut fanatik Kristen dan Yahudi di Yerusalem.

Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Sekretariat Jenderal OKI di Jeddah, Arab Saudi, sejauh ini OKI telah terbukti kegunaannya.

Sebuah sumber mengatakan kepada Saudi Gazette, melalui Sekretariat Jenderal dan berkat kerjasama dengan lembaga khusus dan afiliasinya, OKI telah mampu menyatukan posisi kaum Muslim, memperkuat solidaritas dan saling pengertian antar-umat Islam, dan mengembangkan persamaan di antara mereka.

Pernyataan itu mengatakan, OKI telah memasuki dekade kelima dan Piagam OKI telah diubah dengan pengembangan “Program Sepuluh Tahun Aksi” (Ten-Year Program of Action).

“OKI melihat ke masa depan dengan percaya diri yang cukup untuk melaksanakan tugas yang dipercayakan kepadanya dalam melayani dunia Islam dan dalam membela kepentingan Islam dan umat Islam,” demikian pernyataan OKI seperti dikutip Saudi Gazette.

“Dunia Islam sangat membutuhkan sebuah organisasi untuk menyatukan umat Islam dan berfungsi sebagai platform untuk berdiskusi, berkonsultasi, dan mengkoordinasikan posisi dan upaya penting isu-isu dunia Islam”.

Pernyataan OKI mengingatkan, dalam KTT Islam XI di ibukota Senegal, Dakar, pada Maret 2008, OKI meratifikasi Piagam Baru yang menjadi dasar untuk pekerjaan masa depan dan memenuhi tantangan abad ke-21.

Piagam baru memiliki ketentuan untuk menyebarkan dan menjaga ajaran Islam dan nilai-nilai yang didasarkan pada moderasi dan toleransi dan keinginan untuk menyorot dan mempertahankan citra Islam yang sebenarnya. Piagamitu juga mendorong dialog antar peradaban dan agama.

OKI juga mengambil tugas mengoreksi gagasan yang keliru tentang Islam dan Muslim, bahkan Islamophobia tumbuh di Barat merupakan salah satu sumber utama keprihatinan OKI.

OKI telah mengintensifkan upaya untuk mencegah hasutan kebencian dan diskriminasi terhadap kaum Muslim dan telah mengambil langkah-langkah efektif untuk menghadapi fitnah agama dan stereotip atas dasar agama, kepercayaan, atau ras.

Dikatakan, dengan 57 anggota saat ini, OKI menjadi organisasi internasional terbesar kedua setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Saat ini OKI dipimpin Sekjen Prof.  Ekmeleddin Ihsanoglu yang terpilih tahun 2005.

“Terima kasih untuk usaha Sekretaris Jenderal OKI, Prof. Ekmeleddin Ihsanoglu, sejak ia terpilih pada 2005, OKI telah memperoleh pengakuan internasional sebagai lembaga yang mewakili dan berbicara bagi dunia Islam,” kata pernyataan itu. (Mel/ddhongkong.org).*

Exit mobile version