“Kami mengundang semua wanita untuk datang dan merasakan kehidupan sehari seperti seorang perempuan berjilbab, dan melihat apa yang mungkin terjadi dan mencoba untuk menciptakan ikatan dan menjawab pertanyaan (seputar jilbab),” ujar Rebecca Kay, muslimah Australia dan ibu dari empat anak yang dulu penganut Kristen, kepada SBS.
“Sering kita melihat orang-orang berbicara atas nama perempuan mengenai pakaian-pakaian kami dan para perempuan keluar dan mengatakan bahwa sudah waktunya kita untuk berbicara dan bahwa kita ingin mewakili diri kita sendiri.”
Kay bersama musimah yang lain melakukan kegiatan menandai Hari Jilbab Se-Dunia di Sydney Pitt Street Mall untuk mendorong semua wanita untuk mencoba jilbab. Menurutnya, acara hari itu adalah untuk mempromosikan persaudaraan kepada wanita di seluruh negeri dan di seluruh dunia. (mel/onislam.net/localhost/project/personal/ddhongkong.org/ddhongkong.org).*
