Muslim India Protes Penghancuran Masjid

DDHK News — Wilayah Jangpura, dekat Nizamuddin di tenggara Delhi, hampir berubah menjadi medan perang mini hari Rabu (12/1). Polisi anti huru-hara menembakkan gas air mata dan alat pemukul untuk membubarkan massa demonstran yang memrotes penghancuran sebuah masjid yang dibangun di atas tanah pemerintah.

Bahkan, saat seluruh warga sekitar mengunci diri di rumah masing-masing, lalu lintas macet sepanjang hari akibat massa memblokir jalan Delhi-Mathura yang sibuk. “Para demonstran memblokir Mathura Road di persimpangan Hazrat Nizamuddin yang menyebabkan lalu lintas macet total di Ashram Chowk serta dekat Oberoi,” kata seorang perwira polisi senior seperti dikutip Times of India (13/1).

Menurut Wakil Direktur Delhi Development Authority (DDA), Mangej Singh, bangunan tempat ibadah kaum Muslim itu dibangun secara ilegal di atas tanah DDA dan dihancurkan atas persetujuan sebuah komite.

“Kawasan kumuh dan bagunan itu didirikan  di atas tanah DDA. Kami telah membersihkan daerah kumuh sebelumnya, tetapi tidak menyentuh masjid karena kami memerlukan izin dari komite,” kata Singh.

Sebuah sumber mengatakan, pembongkaran itu dilakukan setelah ada pemberitahuan yang dikeluarkan untuk DDA oleh Pengadilan Tinggi Delhi.

Setidaknya 15 orang luka-luka ketika polisi membubarkan para pengunjuk rasa. Tiga puluh lainnya dikatakan menderita luka ringan. Pembongkaran selesai dalam tiga jam. Warga berkumpul di sana dan mulai melempari batu kepada polisi. Setidaknya 17 kendaraan pribadi rusak. Lima polisi terluka. (Mel/Times of India/Indian Express).*

Exit mobile version