Muslim Australia Protes Pemecatan Mahasiswi Jilbab

DDHK News, Australia – Muslim Australia menyangkan sikap sebuah kampus di Queensland yang memecat dua mahasiswinya yang berjilbab. Kalamngan Islam menyatakan, pemecatan itu merupakan keputusan diskriminatif.

“Ini bukan berita baik, itu adalah masalah yang menjadi perhatian saya,” kata kepala Islamic College of Brisbane, Mubarak Noor, kepada Courier Mail, Minggu (25/5).

Kontroversi bermula ketika Redlands College memecat dua wanita Muslim dari karena mengenakan jilbab. Kedua mahasiswi itu ditugaskan untuk penempatan kerja di kampus kristen itu tahun ini.

Kepala Redlands College, Mark Bensley, memindahkan keduanya ke kampus lain. Alasannya, kedua mahasiswa itu tidak mematuhi prinsip Kristen dengan berjilbab.

“Saya bertugas memastikan bahwa mereka secara aktif mendukung prinsip-prinsip Kristen, praktek, dan kepercayaan College,” tulisnya di sebuah newsletter yang mencantumkan alasan menolak mahasiswi Muslimah.

“Saya menghormati mereka tetap memakai jilbab, namun saya merasa itu tidak pantas dilakukan di Redlands College,” tambah Bensley.

Kalangan Kristen juga menyayangkan pemecatan itu. Uniting Church Minister Reverend, Anneli Sinnko, menilai tindakan Bensley itu “secara langsung bertentangan dengan fondasi dasar dari iman Kristen”.

Kaum Muslim, yang telah berada di Australia selama lebih dari 200 tahun, membentuk 1,7 persen dari total populasi 20-juta. (mel/onislam.net/localhost/project/personal/ddhongkong.org/ddhongkong.org).*

Exit mobile version