Muhasabah Saikul Lail Ungkap Makna Isra’ Mi’raj Modern

DDHK News, Hong Kong — Menyambut peringatan Isra’ dan Miraj Nabi Saw, organisasi pengajian BMI Hong Kong Saikul Lail menggelar Muhasabah dan Tausyiah bersama Ustadz Rizky Yakub aka Jaka Tarub, Ahad (27/3), di Masjid Jami’ Tsim Sha Tsui (TST) Kowloon.

Ust. Jaka mengatakan, sebelum di bawa oleh Jibril, Nabi Saw dibaringkan lalu dadanya dibelah dan hatinya dibersihkan dengan air zamzam. “Apakah hati Rasulullah kotor? Pernahkan Rasulullah Saw berbuat dosa? Apakah Rasulullah punya penyakit “dendam”, dengki, iri hati, atau berbagai penyakit hati lainnya?” tanyanya retoris.

“Tidak…sungguh mati…tidak, ” ujarnya. “Beliau hamba yang ma’shum (terjaga dari berbuat dosa). Lalu apa signifikansi dari pensucian hatinya? Rasulullah adalah sosok uswah, pribadi yang hadir di tengah-tengah umat sebagai muballigh (penyampai), pribadi unggul yang harus menjadi teladan semua yang mengaku pengikutnya.”

Dijelaskan, pembersihan hati Rasul tersebut bermakna sebelum melakukan perjalanan, kita harus membersihkan hati. Kita semua sedang dalam perjalanan. Perjalanan suci yang seharusnya dibangun dalam suasa kefitrahan. Berjalan dari-Nya dan juga menuju kepada-Nya.

“Dalam perjalanan ini diperlukan lentera, cahaya, atau petunjuk agar selamat menempuhnya. Hati yang intinya sebagai nurani, itulah lentera perjalanan hidup,” lanjutnya.

Dijelaskannya, Isra Miraj di era modern bisa diartikan sebagai kenaikan akhlak dari diri kita semua, melangkah ke jalan yang lebih baik, dengan meninggalkan segala penyakit dan kekotoran hati, serta meningkatkan kualitas iman dan takwa. (amy utamy/localhost/project/personal/ddhongkong.org/ddhongkong.org).*

Exit mobile version