Mualaf Jerman: Islam Ajari Saya Berdoa yang Benar

Melissa Hardy sejak kecil selalu diajarkan berdoa sebelum tidur. Baginya, itu merupakan momen menyenangkan sebagai pribadi beragama.

Melissa pun terbilang rajin mengikuti kegiatan keagamaan. Termasuk kamp musim panas, hal yang mungkin banyak dihindari remaja Jerman.

“Tapi muncul pertanyaan serius dalam pikiran saya. Mengapa Tuhan bisa mati,” kenang dia seperti dikutip republika.co.id dari Onislam, Senin (9/2).

Melissa mulai bingung dengan pertanyaan yang diajukannya sendiri. Dalam pikirannya, muncul kata iman. “Saya percaya, iman merupakan cara untuk mengetahui apakah dasar agama saya adalah nyata dan benar,” ucapnya.

Setiap kali mencoba konfirmasi soal pertanyaannya itu, Melissa tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. Ia hanya bisa membawa pertanyaan itu dalam pikirannya. Hingga suatu hari, ia terpikir untuk mempelajari Yudaisme.

Pemikiran ini muncul karena ia menyaksikan film ‘The Pianist’. Film itu berkisah seorang Yahudi yang bertahan hidup dari kejaran Nazi. “Saya menjadi benci Palestina dan cinta Israel,” kenangnya.

Seiring berjalannya waktu, munculah rasa hampa dalam keyakinan Melissa. “Saya tidak memiliki hal yang bisa dipercaya. Saya merasa ada yang hilang. Tapi saya tidak tahu apa yang harus dilakukan,” kata dia.

Merasa frustasi, Melissa melampiaskannya dengan mabuk dan berpesta. Namun, Melissa tidak merasa cocok dengan gaya hidup tersebut. Akhirnya, ia pun kembali melakukan pencarian.

Melissa kemudian teringat tentang Islam. Sepengetahuannya, Islam merupakan agama bangsa Arab. Tapi ia merasa penasaran, dan memutuskan untuk membaca literatur tentang Islam. “Saya beli beberapa buku. Saya baca laman Islam seperti Islamonline,” kata dia.

Ketika mempelajari Islam, Melissa merasa terkejut. Islam menyatakan tiada Tuhan selain Allah. Islam juga mewajibkan shalat dan berpuasa bagi setiap Muslim. “Islam juga mewajibkan bagi yang mampu untuk melaksanakan haji,” kata dia.

Sejak itu, ia mulai belajar shalat. Kemudian, ketika Ramadhan tiba, Melissa turut berpuasa. Langkah lain yang dilakukan, ia kenakan hijab. “Saya juga belajar umat Islam percaya bahwa Yesus (Anak Perawan Maria) Sebagai seorang Nabi. Muhammad adalah Nabi terakhir. Saya tahu, mereka mengimani Alkitab dan Taurat,” kata dia.

“Saya masuk Islam pada bulan Mei 2004 di usia 16. Saya sekarang seorang Muslim. Islam telah membentuk tidak hanya keyakinan, tetapi juga pendapat dan tindakan saya. Alhamdulillah,” ucapnya.*

Exit mobile version