“Mencari ilmu, tholabul ‘ilmi, dapat dilakukan di mana pun kita berada, untuk mengharap ridho dan cinta Allah Swt. Perbuatan ini akan menyampaikan seseorang kepada surga,” katanya.
Ust. Fauzi juga menjelaskan pentingnya ta’aruf (kenalan) karena siapa yang tak kenal maka ia tak sayang. “Saling menebarkan salam akan menimbulkan dan memperkuat rasa cinta di antara Muslim. Bahkan, terhadap orang meninggal pun kita harus mengucap salam,”paparnya.
MT Al-hidayah 9 tahun lalu dengan 50 anggota aktif setiap minggunya. Kegiatannya meliputi belajar iqro, mengaji, di’ba Barzanji, rebana, menjahit, dan lain-lain.
Jamaah tampak antusias dan semangat dalam acara pelantikan kepengurusan baru yang berlangsung khidmat dengan penyerahan sertifikat oleh Ust. Fauzi.
Ketua pengurus lama, Hani Wahyuni, berpesan agar jamaah MT Al-Hidayah ikhlas dalam bertugas, amanah, istiqomah, saling mendukung, dan saling membantu agar program yang ada lebih maju dari sebelumnya, lebih baik, dan berkembang.
“Alhamdulillah senang karena di sini, di tengah keterbatasan, masih bisa meluangkan waktu libur untuk menuntut ilmu. Tidak hanya ilmu yang bertambah, tapi juga teman, hari libur menjadi bermanfaat,” kata Ketua MT Al-Hidayah yang baru, Sharsy Tyas.
“Semoga ilmu yang didapat bermanfaat, saling menjaga kerukunan, saling dukung agar ke depannya tambah maju dengan program-program barunya dan bisa menguatkan iman takwa kepada Allah Swt,” paparnya. (Rima Khumaira/ddhongkong.org).*
