“Islamic Relief, yang telah bekerja di Bosnia dan Herzegovina selama lebih dari 20 tahun, tengah memobilisasi tanggap darurat,” kata Islamic Relief dalam sebuah pernyataan di situsnya sebagaimana dilansir onislam.net.
“Kami berencana untuk menyediakan barang-barang dasar seperti air, makanan, pakaian dan generator listrik untuk memenuhi kebutuhan mendesak keluarga yang paling penting.”
Hujan deras yang telah mengguyur Bosnia selama tiga pekan terakhir telah mengakibatkan banjir bandang terburuk yang tercatat sejak 120 tahun terakhir. Ribuan orang mengungsi menggunakan perahu dan truk tentara untuk menyelamatkan diri.
“Sekitar 600 anak yatim piatu yang disponsori oleh Islamic Relief diketahui tinggal di daerah yang terkena dampak, dengan angin kencang dan hujan membuat upaya penyelamatan sangat menantang.”
Menurut Admir Malagic, juru bicara kementerian keamanan Bosnia, sekitar satu juta orang tinggal di daerah yang terkena banjir, atau lebih dari seperempat dari penduduk negara itu.
Selain Islamic Relief, Badan Kerjasama dan Pengembangan Turki (TIKA telah mengirim dua konvoi bantuan kemanusiaan ke Bosnia-Herzegovina.
Pada hari Sabtu, konvoi pertama bantuan dari Turki mengirim paket makanan, selimut dan sepatu bot untuk penduduk Maglaj, sebuah kota 100 kilometer (60 mil) utara ibukota Sarajevo, yang parah dilanda banjir.
Konvoi kedua TIKA juga berangkat dari Sarajevo pada hari Sabtu untuk memberikan 32.000 kaleng makanan, 15 ton tepung, bahan bakar, bahan pembersih dan generator untuk korban banjir di Zeljezno Polje di Bosnia tengah. Duta Besar Turki di Sarajevo, Ahmet Yildiz, juga dilaporkan mengunjungi Maglaj untuk melihat situasi. 27 orang dikabarkan menjadi telah menjadi korban sejauh ini.
Hujan juga menyebabkan hampir 300 tanah longsor di Bosnia, mengubur puluhan rumah dan mobil dan lebih rumit upaya bantuan.
Bosnia atau Bosnia-Herzegovina, sebuah negara kecil di Semenanjung Balkan, adalah rumah bagi tiga etnis yakno Bosnia (mayoritas Muslim), Serbia dan Kroasia.
Bosnia memiliki penduduk hampir 4 juta jiwa, sekitar 40 persen adalah Muslim, 31 persen Kristen Ortodoks dan 10 persen Katolik. (muslimdaily.net/onislam.net).*
