DDHK News, Hong Kong — Kondisi tenaga kerja Indonesia (TKI) yang terkena virus flu burung di Hong Kong, Tri Mawarti, kian membaik. Tri dilaporkan sudah tidak lagi dirawat di ruang perawatan intensif (ICU), kendati masih diisolasi di RS Queen Mary, Hong Kong.
Hal itu disampaikan Sam Aryadi, Konsulat Muda bidang Penerangan Sosial dan Budaya Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Hong Kong, saat berbincang dengan VIVAnews melalui sambungan telepon, Kamis (16/1). Tri sudah bisa berkomunikasi secara verbal.
“Selain itu mesin alat bantu pernafasan yang sebelumnya melekat di tubuh Tri, kini telah dilepas. Tetapi pihak RS terus memantau kondisi kesehatan Tri, karena dia kan pasien pertama penderita flu burung H7N9 di Hong Kong,” kata Sam.
Anak Tri yang bernama Eka Fitria, akhirnya dapat bertemu sang ibu pada 19 Desember 2013 lalu. Menurut Sam, Eka berada di Hong Kong selama tiga hari.
“Mereka bertemu tetapi tidak melakukan kontak fisik. Tetapi disediakan telepon dan layar televisi untuk dapat berkomunikasi. Saat bertemu, mereka saling menangis. Lalu Tri bertanya kepada anaknya mengenai kabar dan sekolah,” tutur Sam.
Kendati kondisi Tri terus membaik, namun pihak KJRI masih belum memperoleh informasi, kapan Tri dibolehkan pulang.
Diberitakan sebelumnya, Tri dilarikan ke RS Queen Mary pada 30 November 2013 karena dinyatakan positif mengidap virus flu burung H7N9. Dari riwayat perjalanan sebelumnya, Tri diketahui bepergian selama empat hari ke kota Shenzen.
Total jumlah penderita virus flu burung H7N9 di Hong Kong hingga saat ini mencapai tiga orang. Satu orang di antaranya dilaporkan telah meninggal dunia, Kamis, 26 Desember 2013 lalu. (viva.co.id).*
