Kegiatan Boko Haram Nigeria Dinilai Tidak Islami

Boko Haram - Nigeria

Sebuah kelompok Islam yang dikenal sebagai Ikwan di negara bagian Ondo, Nigeria, mengatakan, kegiatan kelompok Boko Haram selama ini bertentangan dengan ajaran Islam.

Misionaris negara dan Sekretaris Jenderal Ikwan, Alhaji Moshud Hasbunallah dan Malam Musa Olamoju, menyesalkan aksi-aksi Boko Haram menelan korban jiwa warga yang tidak bersalah.

“Sekte Boko Haram tidak berjuang untuk kepentingan Islam dan dengan demikian mereka tidak ada hubungannya dengan Islam,” kata mereka dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Daily Trust (19/1).

“Kami sangat mengutuk kegiatan Boko Haram di negara ini. Mereka menodai agama Islam. Kaum Muslim dan Kristen Nigeria harus bersatu dan melawan kelompok itu. Pemimpin Muslim, khususnya di Utara, harus berada di garis depan untuk menghadapi kelompok tersebut.”

“Terlepas dari kenyataan bahwa anggota sekte Boko Haram hidup di tengah-tengah mereka, lebih banyak ulama Muslim di Utara, yang seharusnya tahu implikasi aksi-aksi sekte pembunuh itu kepada citra Islam dan kaum Muslim.”

Pada perkembangan lain, militer Nigeria mengumumkan berhasil meringkus enam orang pimpinan Boko Haram, Rabu (18/1). Enam pria tersebut berhasil diciduk menyusul tip tentang tempat persembunyian mereka di bagian timurlaut kota Maiduguri.

Presiden Nigeria, Goodluck Jonathan, sudah mengumumkan keadaan darurat di daerah-daerah yang dilanda kerusuhan akibat ulah Boko Haram. Ia menyebut kelompok Boko Haram sebagai “kanker” tubuh yang berusaha menghancurkan negara yang paling banyak penduduknya di Afrika itu dan berikrar akan menumpas kelompok yang dituduh melakukan serangan-serangan berdarah itu.

“Saya mengumumkan keadaan darurat  di beberapa daerah negara ini,” kataya sambil menyebut bagian-bagian dari negara-negara bagian Borno, tempat pangkalan Boko Haram, serta Yobe, Niger, dan Plateau — empat negara bagian berpenduduk mayoritas Muslim di utara Nigeria.

Pada 9 Januari lalu, Presiden Jonathan menyatakan dirinya menduga sejumlah pejabat pemerintahan dan keamanan menjadi simpatisan Boko Haram.”Sebagian dari mereka (anggota Boko Haram) ada di dalam pemerintahan, sebagian di parlemen dan sebagian lagi bahkan ada di sistem peradilan,” kata Jonathan  seperti dikutip BBC. “Sebagian lagi bahkan ada di dalam tubuh angkatan bersenjata, kepolisian dan agen keamanan,” tambah dia.

Dalam aksinya, kelompok Boko Haram sering menyerang kantor-kantor polisi dan gedung-gedung pemerintah. Kelompok ini didirikan tahun 2002 di Maiduguri, ibu koya negara bagian Borno. Pendirinya, Mohammed Yusuf, tewas dalam bentrok dengan tentara tahun 2009.

Anggotanya banyak mantan dosen, mahasiswa, dan pengangguran. Para anggotanya shalat di masjid yang terpisah dan tidak bergaul dengan masyarakat sekitar. Mereka memelihara jenggot panjang dan memakai penutup kepala merah atau hitam.

Sejak kemunculannya, Boko Haram menyerukan penerapan Syariah Islam di 36 negara bagian Nigeria dan menolak semua hal berbau Barat. Boko Haram sendiri artinya “pendidikan Barat itu dosa” (Western education is sinful) dalam bahasa Hausa, bahasa sehari-hari warga Nigeria utara. (Mel/Allafrica.com/OnIslam/bbc/ddhongkong.org).*

Exit mobile version