Kedubes Indonesia Protes Penggerebekan Shalat Jumat di Masjid Cheska

DDHK News, Cheska — Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Praha menyampaikan protes keras kepada wakil Kementerian Luar Negeri Republik Cheska dan meminta penjelasan resmi Pemerintah Cheska atas peristiwa penggerebekan shalat Jumat di Masjid Cheska 25 April 2014.

Sekretaris III Penerangan & Juru Bicara KBRI Praha, Fitri Riduan, Kamis (1/5), menyebutkan, satuan polisi antikejahatan terorganisir (UUOZ) melakukan penggerebekan di dua tempat ibadah, saat umat Islam Praha memulai shalat Jumat di Centrum dan Cerny Most.

Menurut informasi resmi Kepolisian Ceko, penggerebekan didasarkan pada kecurigaan adanya publikasi dan penyebaran buku yang mengandung rasisme, anti-semit, xenophobia, dan kekerasan terhadap ras inferior.

Sebanyak sembilan dari sepuluh orang WNI yang sedang berada di dalam tempat ibadah di centrum adalah para staf KBRI Praha dan keluarganya. Lima di antaranya memiliki status diplomatik dan seorang mahasiswa.

Mereka yang memiliki status diplomatik, termasuk seorang diplomat KBRI Praha, dibolehkan pulang setelah menunjukkan kartu identitas diplomatik. Mereka dilepaskan sesudah ditahan satu setengah jam.

Sekitar jam 16.00 waktu setempat, lanjut Fitri Riduan, seluruh WNI diperbolehkan pulang sesudah KBRI Praha terus-menerus melakukan negosiasi dengan polisi di lapangan.

KBRI Praha juga meminta bantuan Kementerian Luar Negeri Ceko, Kepala Polisi bagian Perlindungan Kedutaan Asing, dan Kepala Polisi bagian Penanganan Orang Asing.

Tidak ada WNI yang dibawa ke tahanan dan diinterogasi oleh pihak kepolisian Ceko. KBRI Praha terus berkoordinasi erat dengan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Jakarta. (ANTARA)

Exit mobile version