Kartu Telepon yang Banyak Dipakai BMI Hong Kong

Ingin tahu siapa yang berjasa atas keberadaan kartu telepon ke Indonesia yang dipakai WNI di Hong Kong? Dialah Hj. Siti Fatimah Angelia, pemilik Blitar Café dan Pondok Fatimah. “Dulu kartu telepon yang ada di Hong Kong sangatlah mahal, HKD 100 untuk telepon selama lima menit. Tidak seperti sekarang yang sangatlah murah,” kenangnya kepada DDHK News.

Melihat mahalnya pulsa atau kartu telepon ke Indonesia itu, akhirnya ia mengambil peluang emas ini dan bekerjasama dengan perusahaan Telkom Hong Kong tahun 1996.

“Gebrakan pertama menciptakan kartu telepon khusus WNI HK dengan nama ‘Bendera’ dan bergambar bnendera Merah Putih seharga HKD 100, bisa untuk telepon ke Indonesia selama 18 menit. “Keuntungan penjualan kartu pertama mencapai Rp 50 juta dan 10% dari hasil itu kami sumbangkan ke Indonesia saat mengalami bencana alam,” ungkapnya.

Bersamaan dengan kartu “Bendera”, ia juga membuat kartu dengan nama “Assalamualaikum” yang bergambar foto putrinya yang paling kecil. “Harapannya, dengan kartu ‘Assalamualakum’ teman-teman yang datang ke Blitar Cafe mengucapkan salam,” jelasnya.

Lalu kartu telepon “Alhamdulilah” sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT yang telah banyak memberikan karunia-Nya.

Ada juga “Sarangneo”. “Nama kartu ini diambil dari teman-teman BMI yang hobi chating dengan anak-anak Korea yang sering ngomong sarangneo (sayang kamu),” ungkap Hj. Siti Fatimah.

Selain itu, ada kartu “Ramadhan” yang di buat waktu bulan Ramadhan. “Kartini” dibuat pada bulan keempatm (April), memperingati Hari Kartini. Karu “Aceh” karena banyak yang memanggil temanya dengan ace, cece (kakak perempuan). “Bukan memanggil nama aslinya dan saya tidak suka dengan panggilan ace,” katanya.

Kartu telepon yang sering dibeli BMI HK untuk menelepon kluarganya di tanah air, Malaysia, Korea, dan Jepang merupakan kebutuhan primer dan “jajanan wajib” BMI HK yang suka bertelepon ria, baik BMI yang baru maupun yang lama.

Berikut ini nama-nama kartu telepon yang pernah di buat oleh Hj. Siti Fatimah Angelia bekerja sama dengan Telkom Hong Kong:
1. Bendera_________________ 27. Santun Kartu As BMI
2. Assalamualaikum__________ 28. Pasar
3. First____________________ 29. Yayang
4. Om_____________________ 30. Love
5. My Card_________________ 31. Wow Chandra
6. Wow Murah______________ 32. Candy
7. Kabar Gembira____________ 33. Kartini
8. Alhamdulilah______________ 34. Bedhes
9. Sarangneo_______________ 35. Jaran
10. Rindu__________________ 36. Aladin
11. Dayak._________________ 37. Keong Mas
12. Batak__________________ 38. Pantai Indah
13. Aceh__________________ 39. Murah murah
14. Kabar Bahagia___________ 40. Good Luck
15. Indonesia Kotaku_________ 41. Cantik Cantik
16. Badut__________________ 42. Pommy
17. Manuk_________________ 43. Wow
18. VIP Caling Card__________ 44. Imoet Imoet
19. Bawang Merah__________ 45. Top One
20. Bawang Putih___________ 46. Honey
21. Darling________________47. Blitar
22. Anak_________________ 48. Kuta
23. Fox Telecom___________ 49. Sejoli
24. Pinzz Indonesia_________ 50.Tip Top
25. Jujur Card_____________ 51. Becak
26. Ramadhan_____________ 52. 4U

Menurut Hj. Siti Fatimah Angelia, nama-nama kartu itu sengaja dibuat “aneh” agar mudah diingat oleh teman-teman BMI HK. “Tersedia dari harga termurah HKD 20, bisa untuk telepon ke Indonesia selama satu jam lebih,” jelasnya berpromosi.  “Ada yang harganya HKD 50 dan paling besar HKD 100. Melayani pembelian kartu telepon secara grosir dan eceran,” imbuhnya seraya menyebutkan untuk info lebih lanjut bisa menghubunginya di 31880725, 31883063, 25089561, atau datang langsung ke Blitar Cafe di Shop 201, 2 Floor, Causeway Bay Centre, 19-23 Sugar Street, Causeway Bay.

Hj. Siti Fatimah Angelia mengungkapkan semuanya khusus kepada reporter DDHK News yang datang ke Blitar Café bersama Prof. Dr. KH. Udin Kamiludin (dosen IAIN Cirebon, pengisi training dakwah di Islamic Union of Hong Kong) dan salah satu Ketua Halaqoh Jumat BMI HK. Ia bercerita bersama kami sambil menikmati bakso tennis yang kami pesan. (Lutfiana Wakhid/ddhongkong.org).*

Exit mobile version