Jumlah Mualaf di Uni Emirat Arab Kian Meningkat

DDHK News, Dubai — Jumlah orang yang masuk Islam (mualaf) di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), kian meningkat. Selama 2013 saja, lebih dari 2.000 orang memutuskan masuk Islam.

Data ini didapatkan dari sebuah lembaga pembinaan Islam bernama Dar Al Ber Society. Kepala lembaga ini, Rashid Aljunaibi, mengatakan, jumlah mualaf di daerah ini meningkat signifikan.

Pada 2009 penduduk yang memutuskan menjadi mualaf sebanyak 1.059 orang dan meningkat menjadi 1.380 orang pada 2011.

Peningkatan jumlah mualaf sangat terlihat pada 2013 yang jumlahnya menjadi 2.115 orang. Ia pun berharap, jumlah ini akan semakin meningkat pada tahun ini.

Menurut lembaga ini, ribuan penduduk yang memutuskan masuk Islam di Dubai sebagian besar berasal dari negara-negara di luar Arab, seperti Filipina, Cina, India, Srilanka, Thailand, Myanmar, Suriah, Yordania, dan negara-negara di Amerika Latin, serta negara-negara Barat, seperti Amerika Serikat, Italia, Jerman, Irlandia, dan Australia.

“Para pendatang dari negaranegara Afrika, seperti Kamerun, Kenya, dan Nigeria juga banyak yang menjadi mualaf,” jelas Rashid dilansir Khaleej Times, pekan lalu.

Ia menjelaskan, lembaga ini menjadi tempat acuan untuk mengenalkan Islam pada orang-orang non-Muslim dengan cara yang termudah, toleran, dan sepersuasif mungkin.

Menurutnya, yang membuat orang tertarik masuk Islam adalah karena pengajarannya yang rasional dan penuh ampunan.

Islam juga mengajarkan orang untuk selalu jujur, adil, dan selalu berbuat baik ke semua orang, tidak membedakan apa kepercayaanya, ras, bahasa, atau warna kulitnya.

Selama 2013, lembaga ini menyalurkan berbagai media untuk mengenalkan Islam. Salah satunya dengan menyebarkan lebih dari 56 ribu buku, brosur, CD, dan kaset yang menjelaskan tentang Islam.

“Media ini juga telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa, di antaranya, bahasa Inggris, Tagalog (bahasa Filipina), India, dan Cina,” jelasnya.

Ia menuturkan, lembaga ini telah mencatat lebih dari 20 ribu mualaf yang berasal dari 200 negara berbeda di seluruh Uni Emirat Arab. Di Lembaga ini juga terdapat 300 orang pembimbing para mualaf.

“Kami terus menjalin kontak dengan para mualaf ini, baik melalui telepon maupun jejaring social, seperti Facebook dan Twitter,” katanya.

Bekerja sama dengan Pengadilan Dubai serta Departemen Hubungan Islam dan Kegiatan Amal di Dubai, lembaga ini bisa mengeluarkan sebuah sertifikat autentik yang menjelaskan bahwa orang tersebut telah resmi masuk Islam. (republika.co.id/localhost/project/personal/ddhongkong.org/ddhongkong.org).*

Exit mobile version