Israel Khawatirkan Peningkatan Islamisme di Tunisia

Rezim Zionis Israel mengkhawatirkan peningkatan kecenderungan terhadap Islam di Tunisia pasca tumbangnya rezim Ben Ali.

Jurnal Le Point, dalam edisi terbarunya hari ini (18/1) menulis, Menteri Perluasan Teritori Israel, mereaksi perkembangan terbaru di Tunisia dan mengatakan, “Tumbangnya rezim Ben Ali telah membuka jalan bagi berkembangnya gerakan-gerakan islamisme di negara itu.”

Jurnal terbitan Perancis itu lebih lanjut menulis, “Sampai saat ini masyarakat internasional yang lebih memilih menutup mata atas kasus-kasus pelanggaran HAM di Tunisia, namun kini menyatakan khawatir atas peningkatan islamisme di Tunisia yang sebelumnya dilarang pada era rezim Ben Ali.”

Tunisia dan rezim Zionis Israel, pada tahun 1994 sepakat untuk membuka kantor penjaga kepentingan di masing-masing negara. Namun pada tahun 2000, Tunisia menutup kantor penjaga kepentingannya di Tel Aviv, dalam rangka memprotes represi Israel terhadap gerakan intifada Palestina.

Berdasarkan data statistik, populasi Tunisia mencapai 11 juta yang 98 persennya Muslim, sisanya beragama Kristen, dan sekelompok Yahudi. (IRIB/MZ/SL)

Exit mobile version