Demikian dikemukakan motivator Ippho Santosa dalam One Day Training ”Mengubah Jutaan Jadi Milyaran” di Just Cafe Dance, Fortress Hill, Hong Kong, Minggu 25 Mei 2014, yang diikuti BMI Hong Kong.
Dicontohkannya, misal yang memiliki keahlian bahasa Inggris dan bahasa Inggrisnya pas-pasan. “Kita cari yang lebih rendah pas-pasannya dari kita,” katanya.
Acara ini dibagi menjadi dua sesi, pagi dan siang. Ippho Santosa pun mengingatkan supaya menghindari pembelian sawah dan tanah jika diperuntukan properti. Karena sawah dan tanah membutuhkan waktu lama untuk bisa dijual ataupun untuk disewakan.
Masih menurut sarannya, jika hendak memulai usaha properti dan mencari properti yang harga rendah, haruslah bekerja sama dengan pihak bank.
“Yang saya maksud bekerja sama dengan pihak bank adalah yang kreditnya macet. Lalu propertinya mau dijual. Biasanya mereka selalu ada dan jangan hanya bekerja sama dengan satu bank,” sarannya.
Dikemukakannya, peluang bisnis properti di Indonesia saat ini sangat menjanjikan. “Tetapi harus hati-hati dan perhitungkan dengan baik,” ujarnya.
Masih sulitnya mendapatkan dana kredit dari bank syariah, bukan berarti tidak ada jalan lain. “Kita masih bisa mengajukan dengan bank lainnya. Asal dengan catatan begitu kita sudah mendapatkan pinjaman dari bank syariah, segera ditutup bank tersebut,” ungkapnya.
Selain membahas tentang properti, Ippho Santosa pun menyampaikan, para suami harus mampu menyediakan rumah untuk istri dan anaknya. “Itu kata Allah… bukan kata saya,” katanya yang disambut tepuk tangan oleh peserta seminar yang semuanya wanita. (Titiew/localhost/project/personal/ddhongkong.org/ddhongkong.org).*
