Ibu Sakit Lama dan Sulit Temui Ajal, Apa yang Harus Saya Lakukan?

TANYA:

Assalamu’alaikum.

Saya mau tanya, Ustadz. Ibu saya sakit sudah lama, 1 tahun lebih. Kondisinya sangat lemah sekali, makan lewat hidung, sudah tidak dapat berbicara.

Sekali-kali saya harus membaringkan tubuhnya ke kanan atau ke kiri. Saya tidak tega mendengar rintihannya terus. Doa yang terbaik tetap saya hadiahkan untuk beliau.

Sewaktu saya masih di Hong Kong, sudah dibacakan Yasin 2 kali. Sekarang saya sudah di Indonesia merawat beliau.

Ada yang bilang, katanya ibu saya punya pegangan. Tapi kami sekeluarga tidak tau. Kalau menurut saya, mungkin belum saatnya Allah menghendaki kematiannya. Atau, ada hal yang lain, Ustadz? Mohon penjelasannya.

Terima kasih, Ustadz.

Salam,

Fulanah

JAWAB:

Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.

Bismillah… Kematian adalah suatu hal yang pasti. Tiada satu makhlukpun yang tau, kapan dan di mana kematian itu akan datang. Allah SWT berfirman:

“كُلُّ نَفۡسࣲ ذَاۤىِٕقَةُ ٱلۡمَوۡتِۗ”

“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati”. [Q.S. Ali Imran: 185]

“وَمَا تَدۡرِی نَفۡسࣱ مَّاذَا تَكۡسِبُ غَدࣰاۖ وَمَا تَدۡرِی نَفۡسُۢ بِأَیِّ أَرۡضࣲ تَمُوتُۚ”

“Dan tidak ada seorangpun yang mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dikerjakannya besok. Dan tidak ada seorangpun yang mengetahui di bumi mana dia akan mati”. [Q.S. Luqman: 34]

Kematian juga adalah suatu hal yang datang sesuai dengan waktunya tanpa bisa ditunda ataupun dimajukan. Allah SWT berfirman:

(وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلࣱۖ فَإِذَا جَاۤءَ أَجَلُهُمۡ لَا یَسۡتَأۡخِرُونَ سَاعَةࣰ وَلَا یَسۡتَقۡدِمُونَ)

“Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaatpun”. [Q.S. Al-A’raf: 34]

Lalu apakah benar, jika seseorang yang memakai susuk kematiannya akan susah? Sekilas memang sepertinya benar, karena mungkin kita sering menjumpai kasus demikian. Akan tetapi, sebagai seorang mukmin, sebaiknya segala urusan kita kembalikan pemahaman yang benar dan sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah.

Rasulullah saw bersabda:

إن الرقى والتمائم والتولة شرك (رواه أحمد وأبو داود والحاكم)

“Sesungguhnya ruqyah (yang berisi doa terhadap selain Allah), jimat, dan pelet pengasih adalah syirik”. (H.R. Ahmad, Abu Dawud, & Al-Hakim)

Imran bin Husain ra menuturkan bahwa Rasulullah saw melihat seorang laki-laki memakai gelang yang terbuat dari kuningan, kemudian beliau bertanya:

“مَا هَذِهِ؟ قَالَ: مِنَ الوَاهِنَةِ، فَقَالَ: انْزِعْهَا فَإِنَّهَا لاَ تَزِيْدُكَ إِلاَّ وَهْنًا، فَإِنَّكَ لَوْ مِتَّ وَهِيَ عَلَيْكَ مَا أَفْلَحْتَ أَبَدًا”. (رواه أحمد)

“Untuk apa ini? Laki-laki itu menjawab: “Untuk menangkal penyakit lemah badan”, lalu Nabi bersabda: “Lepaskan gelang itu, karena sesungguhnya ia tidak akan menambah kecuali kelemahan pada dirimu, dan jika kamu mati sedangkan gelang ini masih ada pada tubuhmu, maka kamu tidak akan beruntung selama-lamanya.” (HR. Ahmad)

Hadits di atas menjelaskan bahwa apapun jenis ruqyah, jimat, atau apapun itu yang dijadikan pegangan seseorang dan mengandung muatan perlindungan kepada selain Allah, maka hukumnya syirik dan haram.

Hadits di atas menjelaskan bahwa orang yang masih memakai jimat, susuk dan sejenisnya sampai waktu yang lama atau bahkan sampai menjelang akhir hayatnya, maka orang orang tersebut akan semakin lemah karenanya. Kelemahan ini tentunya atas kuasa Allah sebagai bentuk balasan terhadap orang tersebut atas kesenangan yang ia dapatkan selama hidupnya dari benda-benda tersebut.

Salah satu kelemahan yang ia dapatkan adalah kematian yang sangat menyakitkan. Adapun lamanya ruh keluar dari tubuhnya bukan semata jimat atau susuk yang ia pakai. Hanya saja Allah sengaja ingin menunda kematiannya dengan menyiksa orang tersebut karena perbuatan syiriknya berupa jimat atau susuk.

Maka dari itu, jika menjumpai orang semacam ini, kita bisa meruqyah orang tersebut dengan membaca Al-Qur’an atau doa-doa lainnya.

Dari sahabat Ma’qil bin Yasar ra, Rasulullah saw bersabda:

اقرؤوا يس على موتاكم (رواه أحمد وأبو دواد)

“Bacakan surat Yasin kepada orang-orang (yang mau meninggal) di antara kalian”. (H.R. Ahmad & Abu Dawud)

Ayat-ayat dan bacaan-bacaan ruqyah juga bisa kita bacakan terhadap orang yang susah meninggal dunia. Diantara ikhtiar kita lainnya adalah dengan mencampurkan daun bidara yang berjumlah ganjil secukupnya dengan air atau minyak zaitun, lalu kita remas dan oleskan pada bagian tubuh orang tersebut.

Semoga bisa membantu.

Wallâhu a’lam bish-showâb.

Salam!

Dijawab oleh: Ustadz Very Setiyawan, Lc., S.Pd.I., M.H.

..

#SahabatMigran ingin berkonsultasi seputar masalah agama Islam dan persoalan kehidupan? Yuk, sampaikan pertanyaannya melalui pesan WhatsApp ke nomor +852 52982419.[DDHK News]

Exit mobile version