Gunung Kelud Meletus, Ribuan Warga Mengungsi

DDHK News, Indonesia — Gunung Kelud di Kediri Jawa Timur meletus Kamis (13/2) malam sekitar pukul 22.50 WIB. Ribuan warga mengungsi dan proses evakuasi masih terus berjalan.

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, erupsi Gunung Kelud masih terus berlangsung hingga saat ini sejak erupsi pertama terjadi.

“Hujan abu, pasir dan kerikil diperkirakan hingga radius 15 kilometer, khususnya di barat hingga barat daya dari Gunung Kelud,” katanya, Kamis (13/2) malam. Puncak gunung, ujar Sutopo, terlihat kilat terus menerus yang mengindikasikan erupsi terus berlangsung. Visual kondisinya gelap.

Sutopo mengimbau masyarakat agar mengungsi dengan tertib dan tidak panik. Masyarakat juga diimbaunya mengungsi ke luar radius 10 kilometer dari lereng Gunung Kelud. Di sisi barat lereng, masyarakat telah mengungsi di Kecamatan Wates, Ponggok, Sanan Kulon, Gurah, Pare dan lainnya.

Terdengar Hingga Kediri

Suara ledakan Gunung Kelud sangat dahsyat, terdengar hingga di Kota Kediri yang berjarak 45 km dari kubah lava. Gede Suartika, Pejabat Pelaksana Bidang Pengamanan dan Penyelidikan Gunung Api saat dikonfirmasi, Kamis (13/2/2014) malam, mengatakan, gunung Kelud telah meletus pada pukul 22.50 WIB. “Suara letusan eksplosifnya sangat dahsyat,” ujarnya.

Suasana di kawasan lereng Gunung Kelud sendiri Kamis (13/2/2014) malam mulai dilanda kepanikan massal. Sebagian warga mulai menjauh dari radius 10 km dari kubah lava.

“Malam ini masyarakat sudah mulai berbondong-bondong mengungsi. Ada yang naik motor, ada yang naik kendaraan pribadi,” ujar Parni (50) salah satu warga.

Warga mulai mengungsi secara tergesa-gesa, setelah mendapat pemberitahuan dari warga lainnya kalau Gunung Kelud meletus. Ironisnya pengungsian ini dilakukan atas inisiatif warga, tidak dikoordinir aparat desa. (republika.co.id/tribunnews.com).*

Exit mobile version