Film Festival bernama ”The Q!” itu akan menampilkan 150 film dari 20 negara lebih yang berfokus pada isu-isu seperti hak gay dan HIV/AIDS.
Panitia penyelenggara tidak mengantisipasi penentangan publik. Mereka lebih memilih untuk tidak mempublikasikan acara tersebut karena “stigma terhadap gay”. Penduduk Indonesia, utamanya Muslim, menurut Direktur Festival, John Badalu, memandang negatif kaum gay.
Badalu juga mengatakan, festival dibahas di situs jaringan sosial seperti Twitter yang menunjukkan ia telah mencapai salah satu tujuannya. “Biarkan orang tahu bahwa masyarakat gay ada di Indonesia,” katanya.
Festival sudah dibuka kemarin, Jumat (24/9), dan berharap dapat menarik 15.000 penonton. Menurut AFP dan BBC News, panitia penyelenggara mengambil langkah hati-hati dalam menyelenggarakan festival ini. Pemutaran film dilakukan secara gratis di sejumlah tempat terbatas dan di beberapa pusat kebudayaan asing. (Mel/ddhongkong.org).*
