Dialog Jumhur Hidayat dan BMI Hong Kong Diwarnai Aksi Walk Out

DDHK News, Hong Kong – Kepala BNP2TKI, Jumhur Hidayat, menggelar dialog dengan BMI Hong Kong yang difasilitasi oleh KJRI Hong Kong, Sabtu (25/1), di Ruang Ramayana – KJRI Hong Kong.

Dialog pada pukul 11.30 tersebut diwarnai aksi walk out. Sepuluh orang perwakilan Jaringan BMI cabut UUPPTKILN No. 39/2004 (JBMI) keluar dari ruangan .

Dalam siaran persnya, jurubicara Justice for Erwiana and All Migrant Domestic Workers Committee, Sring Atin, mengatakan, aksi walk out dilakukan sebagai bentuk kemarahan dan kecaman atas kedatangan Jumhur Hidayat ke Hong Kong yang dinilai tidak turut memperbaiki kondisi kerja Buruh Migran Indonesia (BMI), tetapi semata hanya memanfaatkan kasus Erwiana untuk mencari lowongan kerja di sektor perawat dan panti jompo.

“Kami merasa sangat malu dengan apa yang telah Bapak lakukan di Hong Kong,” kata Sring Atin. “Di saat yang lain merasa sangat emphatic dengan apa yang telah terjadi dengan Erwiana, tapi Bapak malah memanfaatkan Erwiana sebagai alat tawar untuk mencari lapangan pekerjaan.”

Sring Atin mendesak kepada Jumhur untuk segera menekan KJRI agar mencabut aturan pelarangan pindah agen, memberlakukan kontrak mandiri, dan mencabut KTKLN.

“Kami tidak menilai pertemuan ini penting, tapi hanya formalitas semata. Jadi kami tidak perlu ada di ruangan ini,” tegas Sring Atin, kemudian bersama peserta dialog lainnya meninggalkan ruangan.

Sebelumnya, diberitakan situs resmi BNP2TKI bahwa Jumhur Hidayat ke Hong Kong bertemu Menteri Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Hong Kong, Matthew Cheung Kin-Chung, Jumat (24/1). Usai pertemuan tersebut, Jumhur mengatakan bahwa pemerintah Hong Kong menjamin kasus Erwiana ditangani dengan baik. (ida/localhost/project/personal/ddhongkong.org/ddhongkong.org).*

Exit mobile version