Di Indonesia Sudah 1 Juta Lebih Orang Positif Covid-19

DDHK.ORG — Kasus positif Covid-19 di Indonesia bertambah 13.094 orang pada hari Selasa (26/1/2021). Tambahan itu membuat total kasus positif di Indonesia tembus 1.012.350 orang.

“Jumlah kasus terkonfirmasi positif #COVID19 di Indonesia menjadi 1.012.350 kasus dengan 820.356 sembuh dan 28.468 meninggal. Tetap patuhi 3M dengan #MenggunakanMasker #Mencucitangandengansabun #Menjagajarak untuk memutus rantai penularan COVID-19. Bersama kita bisa #lawanCOVID19,” demikian disampaikan Kementerian Kesehatan RI melalui akun Facebook resminya.

Selain penambahan jumlah kasus yang cukup besar, pada hari Selasa penambahan jumlah pasien yang sembuh juga cukup tinggi, yaitu 10.868. Sedangkan jumlah yang meninggal dunia bertambah 336 orang.

CNN Indonesia mencatat lonjakan kasus positif Covid-19 terjadi sejak masuk Januari 2021. Jumlah kasus positif baru beberapa kali berada di atas angka 10 ribu dalam satu hari.

Sejumlah daerah pun sudah kekurangan ranjang khusus pasien virus corona yang membutuhkan perawatan. Tingkat keterisian atau bed occupancy rate rumah sakit sudah mencapai 80 persen di beberapa daerah.

Selain RS, di Jakarta lahan makam juga mulai terisi penuh. Pemprov DKI Jakarta kini kembali membuka lahan baru untuk dijadikan tempat terakhir para pasien virus corona yang meninggal dunia.

333 Kiai NU Meninggal Dunia

CNN Indonesia juga memberitakan, sebanyak 333 kiai dan ulama dari Nahdlatul Ulama (NU) meninggal dunia selama Covid-19 mewabah di Indonesia. Hal itu berdasarkan catatan yang disampaikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Rabithah Ma’ahid Islamiyah NU, Abdul Ghaffar Rozin.

Data tersebut dikumpulkan sejak Februari 2020 sampai 26 Januari 2021. “Ada total 333 kiai NU yang meninggal di tengah pandemi sampai Januari 2021,” kata Rozin.

Namun Rozin tidak merinci jumlah kiai dan ulama NU yang meninggal dunia akibat terkonfirmasi positif corona dari data tersebut. Ia hanya menjelaskan tak semua kiai dan ulama NU dari data tersebut meninggal karena terkonfirmasi Covid-19.

“Walaupun tidak semua terkonfirmasi covid, tapi melihat besarnya kematian dan lonjakan angka per bulan kita dapat simpulkan sendiri,” ujarnya.

Menurutnya, kematian kiai dan ulama NU meningkat setelah Hari Raya Idul Fitri 2020. Angka tersebut terus merangkak naik selepas Idul Adha hingga saat ini.

Kematian kiai dan ulama NU pada bulan Februari-Mei 2020 sekitar 9 orang. Angka itu terus mengalami kenaikan pada Juli 2020 menjadi 23 kematian. Pada akhir Juli 2020 sendiri terdapat momentum Hari Raya Idul Adha.

Kasus kematian kiai meningkat drastis pada November 2020 sebanyak 187 orang. Kematian kiai sempat turun Desember 2020.

“Sampai Januari 2021 ini bertambah 80 menjadi total 333 orang yang meninggal,” kata Rozin.

Rozin menyebut angka kematian kiai dan ulama NU pada Februari 2020-Januari 2021 meningkat pesat dibandingkan pada periode serupa tahun sebelumnya. “Sepanjang 2019 tidak lebih dari 50 kiai [yang meninggal]. Ini kehilangan besar,” ujarnya. [DDHK News]

Exit mobile version