Darurat Air Bersih, Penyintas Banjir di Malang Butuh Pasokan

DDHK.ORG – Para penyintas banjir dan longsor di delapan kecamatan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, darurat air bersih. Mereka membutuhkan pasokan air bersih segera.

Pernyataan ini dikeluarkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang.

Dilansir dari kbknesw.id, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan, mengatakan, selain membutuhkan pasokan air bersih, warga terdampak bencana juga membutuhkan perlengkapan lain.

“Untuk kebutuhan mendesak saat ini, diperlukan air bersih, kemudian alat kebersihan rumah tangga dan alat untuk menguras air sumur,” jelas Sadono.

Sandang dan Papan Akibat Banjir

Selain itu, lanjut Sadono, warga juga memerlukan pasokan logistik kebutuhan dasar seperti sandang dan pangan, termasuk juga perlengkapan atau pakaian bayi. Sedikitinya, ada 1.939 keluarga yang terdampak bencana longsor dan banjir di Kabupaten Malang.

Selain kebutuhan untuk warga terdampak, tim penanganan bencana juga membutuhkan tambahan personel, alat berat, bronjong serta termasuk menyiapkan jembatan darurat di Desa Sidoasri, Kecamatan Sumbermanjing Wetan.

Untuk penanganan banjir dan tanah longsor ini kata dia, sudah dikerahkan kurang lebih sebanyak empat alat berat yang dipergunakan untuk membersihkan sisa material longsor dan lumpur akibat banjir.

Kondisi terakhir yang dilaporkan tim di lapangan, hujan masih mengguyur wilayah bagian Malang Selatan dengan intensitas ringan. Sementara hulu Sungai Panguluran di Desa Kedung Banteng, Kecamatan Sumbermanjing Wetan menunjukkan angka 192 centimeter.

“Hulu Sungai Panguluran menunjukkan angka kurang lebih 192 centimeter, berstatus siaga. Air di permukiman warga masih ada genangan namun sudah mulai surut,” ujarnya.

Mayoritas jalur akses menuju ke sejumlah desa yang sempat terputus akibat longsor saat ini sudah bisa dikondisikan dan dalam penanganan tim gabungan. Namun, akses ke Desa Sidoasri masih lumpuh karena terputusnya jembatan.

“Untuk mayoritas jalur yang tertutup longsor sudah dikondisikan dan dalam proses penanganan. Namun, Desa Sidoasri masih terisolasi karena jembatan putus,” tukasnya. [DDHK News]

 

Exit mobile version