Bisakah Suami Istri Bersama Tanpa Bidadari Surga?

DDHK.ORG – Bidadari surga disebut-sebut menjadi imbalan bagi penghuni surga. Lalu, bisakah seseorang menolak mendapatkan bidadari surga dan hanya ingin bersama dengan pasangannya tanpa bidadari surga? Simak konsultasi berikut ini.

Assalamualaikum Warrohmatullah.

Pak Ustadz, pertanyaanku adalah, di surga akankah suami dan istri bersama? Seperti yang pernah saya dengar, pria akan mendapatkan 40 atau 70 hoor-ul-ain atau bidadari surga.

Akankah suami istri bersama tanpa hoor-ul-ain. Dan hanya ingin tinggal bersama sang istri.

Dan adakah doa atau apapun yang bisa menyatukan suami istri di surga tanpa ada orang lain.

Dan jika hoor-ul-ain ini untuk laki-laki maka apakah ada untuk perempuan.

Jika seorang gadis yang belum menikah meninggal, dengan siapa dia akan menikah?

Terimakasih.

Wassalamualaikum Warrohmatullah
Salam, Fulanah

JAWAB:

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته

Bismillah…
Seorang muslim dan muslimah yang masuk Surga, mereka akan mendapatkan apa saja yang bisa membuat senang dan bahagia, baik tempat tinggal, pemandangan, makanan, minuman, termasuk juga pasangan sebagai pendamping hidup.

Jika ketika di dunia seorang muslim sudah mempunyai istri seorang muslimah yang sama-sama baik agamanya, maka keduanya akan dikumpulkan lagi di Surga sebagai pasangan seperti di dunia.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَشْتَهِي أَنفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ. نُزُلاً مِّنْ غَفُورٍ رَّحِيمٍ

“Di dalamnya kamu memperoleh segala sesuatu yang kamu inginkan dan kamu pun memperoleh segala sesuatu yang kamu cinta. Sebagai hidangan (bagimu) dari (Rabb) Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” {Qs. Fushshilat: 31–32}

Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman:

رَبَّنَا وَأَدْخِلْهُمْ جَنَّاتِ عَدْنٍ الَّتِي وَعَدتَّهُم وَمَن صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ إِنَّكَ أَنتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

“Wahai Rabb kami, dan masukkanlah mereka ke dalam surga ‘Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang shalih di antara bapak-bapak mereka, dan istri-istri mereka. Engkaulah yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” {Qs. Ghafir: 8}

Adapun bahwa laki-laki akan mendapatkan bidadari Surga, banyak hadits yang menjelaskan tentang hal ini. Diantaranya adalah setiap laki-laki ada yang mendapatkan dua istri sebagaimana hadits dari Abu Hurairah radliyallãhu ‘anhu, Rasulullah shallallãhu ‘alaihi wasallam bersabda:

أَوَّلُ زُمْرَةٍ تَلِجُ الجَنَّةَ صُورَتُهُمْ عَلَى صُورَةِ القَمَرِ لَيْلَةَ البَدْرِ، لاَ يَبْصُقُونَ فِيهَا، وَلاَ يَمْتَخِطُونَ، وَلاَ يَتَغَوَّطُونَ، آنِيَتُهُمْ فِيهَا الذَّهَبُ، أَمْشَاطُهُمْ مِنَ الذَّهَبِ وَالفِضَّةِ، وَمَجَامِرُهُمُ الأَلُوَّةُ، وَرَشْحُهُمُ المِسْكُ، وَلِكُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمْ زَوْجَتَانِ، يُرَى مُخُّ سُوقِهِمَا مِنْ وَرَاءِ اللَّحْمِ مِنَ الحُسْنِ

“Kelompok pertama yang masuk surga, wajah mereka secerah bulan di malam purnama. Mereka tidak meludah, tidak berdahak, dan tidak buang air besar. Bejana mereka dari emas, sisir mereka dari emas dan perak. Dupa wewangian mereka berupa aluwah, keringat mereka bau wangi, masing-masing memiliki dua istri, dimana susum tulanng betisnya kelihatan di balik daging, karena cantiknya…” (H.R. Bukhari Muslim)

Ada juga yang mendapatkan tujuh puluh istri, dia adalah orang yang dahulunya mati syahid sebagaimana hadits dari Miqdad bin Ma’dikarib radliyallãhu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallãhu ‘alaihi wasallam bersabda:

لِلشَّهِيدِ عِنْدَ اللَّهِ سِتُّ خِصَالٍ: يُغْفَرُ لَهُ فِي أَوَّلِ دَفْعَةٍ، وَيَرَى مَقْعَدَهُ مِنَ الجَنَّةِ، وَيُجَارُ مِنْ عَذَابِ القَبْرِ، وَيَأْمَنُ مِنَ الفَزَعِ الأَكْبَرِ، وَيُوضَعُ عَلَى رَأْسِهِ تَاجُ الوَقَارِ، اليَاقُوتَةُ مِنْهَا خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا، وَيُزَوَّجُ اثْنَتَيْنِ وَسَبْعِينَ زَوْجَةً مِنَ الحُورِ العِينِ، وَيُشَفَّعُ فِي سَبْعِينَ مِنْ أَقَارِبِهِ

“Orang yang mati syahid, memiliki 6 keistimewaan di sisi Allah: [1] Diampuni dosanya sejak tetes darah pertama, [2] Bisa melihat tempatnya di surga dan dilindungi dari adzab kubur. [3] Diberi rasa aman dari peristiwa kehancuran, [4] kepalanya diberi mahkota kewibawaan, satu berlian yang menempel di mahkota itu lebih baik dari pada dunia seisinya, [5] Dinikahkan dengan 72 istri dari bidadari, [6] Diberi hak memberi syafaat 70 orang dari kerabatnya.” (HR. Tirmidzi)

Muncul pertanyaan lalu bagaimana dengan muslimah yang masuk Surga, apakah mereka kalah cantiknya dibandingkan dengan bidadari sehingga ia cemburu dan marah?

Wanita muslimah penghuni Surga adalah wanita yang sangat cantik. Bahkan kecantikannya melebihi kecantikan bidadari Surga. Kenapa demikian?

Dalam sebuah riwayat, Ummul mukminin Ummu Salamah radliyallãhu ‘anha, pernah bertanya kepada Nabi shallallãhu ‘alaihi wasallam,

“Ya Rasulullah, mana yang lebih utama, bidadari asli surga ataukah wanita dunia?”

Beliau mengatakan:

بل نساء الدنيا أفضل من الحور العين كفضل الظهارة على البطانة

“Wanita dunia lebih utama daripada bidadari asli Surga. Sebagaimana bagian luar baju lebih bagus dari pada bagian dalamnya.”

“Mengapa bisa demikian, ya Rasulullah?” tanya Ummu Salamah.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab:

بصلاتهن وصيامهن وعبادتهن لله عز و جل ألبس الله عز و جل وجوههن النور وأجسادهن الحرير بيض الألوان خضر الثياب صفر الحلي

“Disebabkan karena mereka shalat, berpuasa, dan melakukan ibadah kepada Allah. Allah berikan dia hiasan cahaya di wajahnya, memakai sutra putih warnanya, dan baju berwarna hijau, serta perhiasan kuning mengkilap.” (H.R. Thabrani)

Meskipun hadits ini diperselisihkan keshahihannya oleh para Ulama, namun sebagain dari mereka menggunakannya dan berpegang padanya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala juga sudah mencabut rasa cemburu, dengki, dan marah dari hati penghuni Surga, sehingga Surga tidak bisa kita bandingkan dengan perasaan hati manusia di dunia.

وَنزعْنَا مَا فِي صُدُورِهِمْ مِنْ غِلٍّ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهِمُ الأنْهَارُ وَقَالُوا الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ لَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّ وَنُودُوا أَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

“Dan Kami cabut segala macam dendam yang berada di dalam dada mereka, mengalir di bawah mereka sungai-sungai, dan mereka berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini. Dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Tuhan kami, membawa kebenaran.” Dan diserukan kepada mereka, “Itulah surga yang diwariskan kepada kalian disebabkan apa yang dahulu kalian kerjakan.” {Q.S. Al-A’raf: 43}

Sedangkan seorang wanita jika menjadi penghuni Surga dan ia belum menikah, atau suaminya tidak masuk Surga, maka jika wanita ini masuk Surga di sana akan ada para lelaki penghuni surga yang belum menikah juga.

Para lelaki penghuni tersebut akan memiliki istri dari kalangan bidadari Surga dan juga istri dari kalangan para wanita dunia, jika mereka menginginkannya dan memintanya.

Demikian juga wanita yang masuk Surga dalam keadaan belum menikah, atau suaminya tidak masuk Surga bersamanya.

Ia dapat menginginkan dan meminta lelaki penghuni Surga yang ia inginkan.

Semoga bermanfaat.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Dijawab oleh Ustadz Very Setiawan.

#SahabatMigran ingin berkonsultasi seputar masalah agama Islam dan persoalan kehidupan? Yuk, sampaikan pertanyaannya melalui pesan WhatsApp ke nomor +852 52982419. [DDHK News]

Exit mobile version