Australia Miliki Museum Islam Pertama

DDHK News, Australia — Sebuah museum bernama Museum Islam Australia diharapkan akan memberikan pemahaman yang lebih mendalam soal Islam di Australia, selain juga memperkenalkan kontribusi-kontribusi umat Muslim pada peradaban dunia pada umumnya.

Museum Islam yang pertama di Australia ini dibuka hari Senin (3/3/2014) dengan nama Islamic Museum Australia di kawasan Thornbury, sekitar 7 kilometer dari pusat kota Melbourne, Victoria.

Museum ini memperkenalkan Islam melalui seni, sejarah, budaya, dan kisah-kisah keseharian umat Muslim di Australia.

Selain ada lima galeri tetap, museum ini juga memiliki pusat studi yang menyediakan materi-materi soal Islam bagi sekolah-sekolah.

Arsitektur dari Museum Islam Australia dirancang oleh perusahaan arsitek asal Australia Desypher, yang memadukan rancangan Timur Tengah dan Australia untuk memantulkan arsitektur Islam dengan Australia.

Pengagas dari Museum Islam di Australia ini adalah mantan pekerja sebuah bank swasta di Australia, Moustafa Fahour.

“Saat itu kami berdiskusi soal pentingnya peranan pendidikan untuk memahami soal Islam dan kontribusi umat Muslim di Australia dan negara lainnya,” ujar Fahour seperti dikutip situs Radio Australia ABC.

“Di Australia belum ada tempat bagi siswa-siswa sekolah untuk belajar warisan seni umat Muslim dengan cara yang menyenangkan, jadi kita memutuskan untuk membuat sesuatu dan dari situlah konsep museum ini lahir.”

Selain itu museum ini juga berusaha untuk memperkenalkan kontribusi-kontribusi umat Muslim dalam peradaban dunia.

Islam sendiri masuk ke Australia pada tahun 1700-an saat pelaut asal Makassar mulai melakukan perdagangan dengan Bumiputera Australia, jauh sebelum warga Eropa bermukim.

Akhir Abad ke-19, sekelompok pengendara unta pernah datang ke Australia dan membantu menjalankan proyek infrastruktur, salah satunya adalah The Ghan. Nama ini diambil untuk menghormati para pekerja yang berasal dari Afghanistan yang mengerjakan proyek tersebut.

Museum Islam Australia ini telah mendapat dukungan dari pemerintah, sejumlah organisasi, dan pihak swasta. Beberapa perusahaan, seperti salah satu ritel perlengkapan rumah terbesar di Australia yang menyumbang sejumlah tanaman dan kontraktor. (radioaustralia.net.au/localhost/project/personal/ddhongkong.org/ddhongkong.org).*

Exit mobile version