Dukungan diberikan Denham setelah ada akabar masjid itu mendapatkan tagihan gas sebesar £10.000. Pemasok energi raksasa, British Gas, mengirimkan tagihan besar itu setelah menemukan telah undercharging terhadap masjid itu selama bertahun-tahun.
Bangunan masjid, di Jalan Argyle, saat ini memiliki meteran gaya lama, tetapi sejak tahun 2007, perusahaan gas telah melakukan pengisian seolah-olah itu meteran metrik baru. Denham mengatakan, British Gas harus dipaksa untuk membayar kesalahannya.
Berbicara setelah kunjungan Partai Buruh Southampton berkunjung ke masjid, Denham mengatakan: ” Itu sebenarnya kesalahan perusahaan gas, tapi masyarakat yang harus membayar uang begitu banyak.”
Komunitas Muslim, kata Denham, merupakan bagian integral dari kehidupan di Southampton. “Mereka banyak berjasa untuk kota ini dan bila ada sesuatu yang salah, kita harus berdiri di belakang mereka.”
Jika masjid terpaksa diutup, sekitar 1.400 Muslim yang shalat di sana setiap hari Jumat akan dibiarkan tanpa tempat ibadah.
Ketua masjid, Sharif Ahmed, mengatakan terima kasih kepada dukungan itu, terutama dari orang terhormat seperti seperti Denham. “Ini akan memiliki dampak yang besar bagi kami,” katanya. “Akan menjadi pukulan berat jika kami kehilangan masjid.” (Mel/Dailyecho.co.uk/ddhongkong.org).*
