Aktivis: Muslim Rohingya Diperlakukan seperti Binatang

DDHK News, Mynamar — Seorang aktivis politik terkemuka Rohingya menuduh pemerintah Myanmar (Burna) memperlakukan kaum Muslim seperti “binatang”, di tengah laporan massa Buddhis telah membakar puluhan rumah Muslim Rohingya di negara bagian Arakan.

“Kaum Muslim di Myanmar diperlakukan seperti binatang,” kata aktivis politik terkemuka Rohingya yang meminta namanya tidak disebutkan kepada International Business Times Inggris, Rabu (29/1).

“Saya merasa sangat takut.  Kami tidak memiliki perlindungan apa pun di negeri ini,” jelasnya. “Kami tidak punya apa pun di sini.  Pemerintah memusuhi kami”.

Selama dua tahun terakhir Muslim Myanmar terus diserang oleh massa Budha yang dipimpin para biksunya.

Serangan terbaru terjadi selama beberapa hari terakhir, ketika kepala badan kemanusiaan PBB dan organisasi hak asasi manusia melaporkan bukti kredibel tentang pembantaian terhadap sedikitnya 48 warga Muslim Rohingya, sebagian besar perempuan dan anak-anak, di bagian barat negara bagian Rakhine di Burma.

Media resmi dan Departemen Penerangan Myanmar membantah laporan tersebut. Namun, sebuah LSM yang berbasis di Thailand, Proyek Arakan, mengatakan telah menerima beberapa laporan, bahwa puluhan Muslim Rohingya tewas oleh pasukan keamanan dan warga Budha Arakan.

Pegiat hak asasi manusia menuduh pemerintah Myanmar tidak banyak berbuat guna menghentikan diskriminasi anti-Muslim.

“Ada gerakan yang berkembang yang dirancang untuk mengisolasi komunitas Muslim secara sosial dan ekonomi,” kata Matthew Smith, Direktur Eksekutif kelompok HAM Fortify Rights.

Kelompok-kelompok HAM juga menuduh pasukan keamanan Burma membunuh, memperkosa, dan menangkap Muslim Rohingya setelah kekerasan sektarian tahun lalu. (mel/onislam.net/localhost/project/personal/ddhongkong.org/ddhongkong.org).*

Exit mobile version