Aktivis Buruh Asia Pasifik Pelajari Masalah TKI

Sebanyak 16 orang aktivis buruh migran se-Asia Pasifik mengunjungi Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, untuk mempelajari berbagai masalah yang dihadapi tenaga kerja Indonesia asal Lombok Timur.

Kunjungan aktivis buruh migran Asia Pasifik tersebut dipimpin Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Nasional Serikat Buruh Migran Indonesia, M. Khairul Hadi dan diterima Asisten II Bidang Kesra Setda Kabupaten Lombok Timur H. Napsi dan Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi H.Sirman, di kantor bupati, Sabtu.

Para aktivis buruh migran tersebut antara lain berasal dari India, Timor Leste, China, Hong Kong, Malaysia, Amerika Serikat, Australia dan utusan Badan PBB yang membidangi Buruh dan Tenaga Kerja.

“Kami datang ke Lombok Timur untuk meminta penjelasan dari pemerintah daerah tentang persoalan yang dihadapi para TKI yang bekerja di luar negeri,” kata Khairul.

Ia mengatakan para aktivis ini akan menggali berbagai persoalan yang dihadapi TKI di luar Negeri untuk kemudian dicarikan solusi yang terbaik dalam mengatasi masalah tersebut.

Menurut dia masyarakat NTB cukup banyak mencari nafkah di luar negeri baik melalui prosedur resmi maupun ilegal. Hal ini yang akan dicari permasalahannya sehingga persoalannya lebih jelas dan bisa dicarikan solusi.

“Hasil ini akan dibandingkan dengan di daerah lain maupun negara lain terutama dalam mencari akar masalah yang dihadapi para TKI di luar negeri,” katanya.

“Pemberian data yang valid diperlukan untuk mencari solusi terbaik atas persoalan yang dihadapi para TKI tersebut,” katanya.

Asisten II Bidang Kersa Setda Kabupaten Lombok Timur H. Napsi mewakili Bupati H.M. Sukiman Azmy mengatakan penyedian lapangan kerja terus dilakukan untuk mengurangi angka pengangguran.

“Salah satunya membuka lapangan kerja dan menyiapkan lowongan kerja ke luar negeri, sehingga tidak bisa dipungkiri kalau Lombok Timur merupakan kabupaten/kota di NTB yang paling banyak mengirimkan TKI ke Malaysia, Saudi Arabia, Uni Emirab Arab, Kuwait dan Yordania,” katanya.

Hal yang sama dikatakan Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Lombk Timur H. Sirman dengan mengatakan jumlah tenaga kerja di daerah ini sebanyak 36.514 orang, terbesar bekerja di luar negeri trutama di sektor informal seperti perkebunan, bangunan dan pembantu rumah tangga.

Ia mengatakan mulai 2006 hingga 2010, Kabupaten Lombok Timur menempati urusan tertinggi pengiriman tenaga kerja ke luar negeri, dibandingkan kabupaten/kota lain di NTB.

“Sedangkan persoalan yang masih dihadapi pemerintah adalah mereka pergi ke luar negeri dengan cara ilegal, menggunakan dokumen palsu serta belum memahami peraturan perundang-undangan,” katanya.

Menurut dia negara tujuan yang paling banyak diminati masyarakat Lombok Timur adalah Malasysia kemudian Saudi Arabia dan sejumlah negara lainnya di Timur Tengah. (Antara).*

Exit mobile version