Pusat pengenalan Islam Ruknul Islam beroperasi selama 24 jam dengan menggunakan 7 bahasa. Oleh karena itu, situs ini bisa melayani semua orang yang ingin berdialog dan mengenal Islam.
Setelah memeluk Islam, orang-orang itu akan langsung dialihkan ke akademi yang khusus diprogramkan untuk mengajarkan Islam kepada para muslim baru.
Tentang istilah “muslim baru”, lembaga ini memang tidak menggunakan kata “mualaf” bagi mereka yang mereka yang baru memeluk Islam, karena kata “mualaf” bisa juga digunakan untuk mereka yang masih memeluk selain Islam, dan masih dalam proses pengenalan. Yang sudah masuk Islam, lebih tepat dinamakan “muslim baru”.
Direktur Ruknul Hiwar, Ir. Majid Ushaimi, mengatakan lembaganya memang dikhususkan untuk mengenalkan Islam. Lembaga ini diharapkan menjadi cikal bakal Islamic Center Elektronik (e-Islamic Center) yang bisa memberikan pelayanan keislaman melalui internet.
Ushaimi mengatakan, salah satu programnya adalah dialog langsung dengan menggunaan internet. Demam sarana ini, rata-rata jumlah yang berhasil diyakinkan masuk Islam mencapai 4-5 orang setiap harinya.
Selain itu ada juga program akademi Muslim Baru yang saat ini beranggotakan 7500 peserta didik dari 90 negara. Ruknul Islam juga mengkader para dai dan muballigh agar bisa mendakwahi non Muslim.
Program ini dinamakan “Rusul Islam”. Selanjutnya, mereka yang kebanyakan adalah anak muda, akan menjadi tenaga yang mempunyai ketrampilan mengenalkan Islam melalui internet. (dakwatuna.com/alsawahnews).*
