14 Meninggal, 56 Terluka, 1.300 Mengungsi Akibat Erupsi Semeru

DDHK.ORG — Gunung Semeru, Jawa Timur erupsi, Sabtu (4/12). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, hingga sekitar pukul 17.30 WIB, Ahad (5/12/2021), jumlah pengungsi akibat bencana ini mencapai 1.300 jiwa.

“BPBD Kabupaten Lumajang juga melaporkan sebanyak 5.205 jiwa terdampak kejadian sebaran awan panas guguran yang terjadi pada Sabtu (4/12) lalu,” kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya, Senin (6/12/2021), seperti dilansir CNN Indonesia.

Per hari yang sama, BNPB juga mencatat, 14 orang meninggal dunia akibat letusan Gunung Semeru. “Korban meninggal dunia teridentifikasi di dua kecamatan, yaitu 11 orang meninggal dunia di Kecamatan Pronojiwo, sedangkan 3 orang meninggal dunia di Kecamatan Candipuro,” kata Muhari.

Diantara yang meninggal itu adalah seorang ibu yang jenazahnya sedang menggendong bayinya tertimbun lahar erupsi Gunung Semeru di Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang. Jenazah ibu malang ini ditemukan relawan Baret Rescue Gerakan Pemuda Nasdem Jember, pada hari Ahad.

Puluhan orang juga dilaporkan terluka akibat erupsi Semeru. “Korban luka berat sebanyak 35 orang. Untuk korban luka lainnya sejumlah 21 orang, sehingga total keseluruhan korban luka sebanyak 56 orang,” kata Muhari.

Hingga hari Ahad, jam 17.00 WIB, tercatat sebanyak 2.970 rumah dan 13 fasilitas umum berupa jembatan, sarana pendidikan, dan tempat ibadah mengalami kerusakan. BNPB juga mencatat sedikitnya 28 sekolah terdampak erupsi Gunung Semeru di wilayah Lumajang. [DDHKNews]

Exit mobile version