10 Adab Berdoa

HONG KONG – Doa merupakan inti ibadah seorang Muslim. Karena itu, kita haruslah memperbanyak berdoa kepada Allah Ta’ala.

Pesan tersebut disampaikan Dai Cordofa Dompet Dhuafa Hong Kong (DDHK), Usatdz Didin Baharudin, saat memberikan kajian agama online rutin untuk para voluntir DDHK, Selasa (17/9/2019) malam. “Selemah-lemahnya iman seorang hamba adalah mereka yang malas berdoa,” ujarnya.

Dalam berdoa, kita harus yakin bahwa Allah akan mengabulkan doa-doa yang kita panjatkan. Sebagaimana firman Allah, “Berdoalah (mintalah) kepada-Ku (Allah), niscaya Aku kabulkan.”

Sebagai contoh, ungkap Ustadz Didin, Nabi Zakaria as. yang sudah berusia 90 tahun dan istrinya yang mandul akhirnya dikaruniai seorang anak, yakni Nabi Yahya as. Itu berkat doa mereka yang terus-menerus dan tanpa putus asa dari berharap kepada Allah.

Pada kajian tersebut Ustadz Didin menyampaikan 10 adab dalam berdoa. Yakni, pertama, mengkondisikan waktunya pada waktu-waktu mustajab, dimana doa dikabulkan. “Misalnya, di saat hujan, setiap Jumat, dan saat bersujud dalam shalat,” ujarnya.

Kedua, menghadap kiblat. Ketiga, mengangkat kedua tangan. Keempat, mengatur volume suara, jangan terlalu keras. Kelima, menghindari Bahasa-bahasa puitis yang sulit dipahami. Keenam, penuh ketundukan (khusyuk). Ketujuh, meyakini (dengan mantap) doa akan diijabah Allah.

Kedelapan, mengulang-ulang (meminta terus-menerus). Kesembilan, membuka dan menutup doa dengan tahmid kepada Allah dan shalawat untuk Nabi Muhammad saw. Kesepuluh, bertobat dan tidak menzalimi orang lain.

“Marilah kita perbanyak doa dalam suasana apapun. Semoga Allah kabulkan doa-doa kita,” kata Ustadz Didin. [Puji]

Exit mobile version